Kala itu, BJ Habibie menjabat sebagai presiden dan ingin mengupayakan kemerdekaan Timor Timur, yang berniat melepaskan diri dari NKRI, hingga akhirnya terwujud referendum pada 30 Agustus 1999.
Berkat jasanya, sosok insinyur pesawat terbang tersebut mendapat penghormatan khusus bagi rakyat di sana, namanya pun diabadikan sebagai nama jembatan dan taman di Desa Bidau Sant'ana.