Suara.com - Banyak orang yang turut mengomentari terkait dengan pelarangan Ustaz Abdul Somad memberikan kuliah di masjid Universitas Gadjah Mada (UGM), tak terkecuali Andi Arief. Politikus Partai Demokrat itu menilai UGM telah kehilangan jati dirinya.
Andi mengatakan bahwa kampus yang terletak di Yogyakarta itu dikenal sebagai pusat seluruh gagasan bertemu dan dijadikan sebuah perdebatan ilmiah. Dengan adanya pelarangan pemberian kuliah Ustaz Abdul Somad itu justru menjadikan UGM semakin kehilangan jati dirinya.
"Pelarangan ceramah cermin kehilangan jati diri UGM aslinya. UGM itu pertemuan semua gagasan untuk dipelajari, didebat atau diadili," kata Andi melalui akun Twitternya @AndiArief__ pada Kamis (10/10/2019).
Andi kemudian menerangkan bahwa jati diri UGM telah dirusak sejak dahulu kala. Di saat sebagian profesor UGM disebutnya mudah terbuai dengan kekuasaan.
"Takdir jati diri UGM yang buruk sejak dulu sebagian para profesornya gampang digoda kekuasaan. Rektor berharap keberuntungan dua pendahulunya," tandasnya.
Untuk diketahui, UGM tolak Abdul Somad beri kuliah di Masjid kampus. Sebelumnya, Keraton Yogyakarta tidak membolehkan Somad alias UAS dan Muslim United untuk memanfaatkan Masjid Gede Kauman sebagai lokasi ceramah, sehigga santer tersiar acara dipindah ke masjid kampus Universitas Gadjah Mada.
Namun, UGM ternyata juga menolak masjid miliknya digunakan oleh UAS untuk memberikan kuliah. Kepala Humas dan Protokol UGM Iva Ariani membenarkan pelarangan pengunaan masjid UGM untuk UAS.
"Berkaitan acara yang rencananya diselenggarakan tanggal 12 Oktober 2019, maka pimpinan universitas meminta agar acara tersebut dibatalkan," ujar Iva, Rabu (9/10/2019).
Menurut Iva, pelarangan tersebut dilakukan untuk menjaga keselarasan kegiatan akademik dan nonakademik dengan jati diri UGM. Kegiatan yang menampilkan UAS sebagai pembicara dimungkinkan tidak selaras dengan jati diri UGM.
Baca Juga: UGM Tolak Ustaz Abdul Somad, PKS: Seperti Zaman Sebelum Reformasi