Dari Sumur Bor ke Seragam Bhayangkara: 5 Pemuda Palue Lolos Bintara Berkat Inspirasi Kapolri

Galih Prasetyo Suara.Com
Minggu, 13 Juli 2025 | 14:52 WIB
Dari Sumur Bor ke Seragam Bhayangkara: 5 Pemuda Palue Lolos Bintara Berkat Inspirasi Kapolri
Dari Sumur Bor ke Seragam Bhayangkara: 5 Pemuda Palue Lolos Bintara Polri Berkat Inspirasi Kapolri [Ist]

Suara.com - Sebuah sumur bor yang dihadiahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Pulau Palue, Nusa Tenggara Timur (NTT), ternyata bukan sekadar solusi atas krisis air bersih.

Lebih dari itu, hadiah tersebut memantik harapan dan mengubah masa depan lima pemuda-pemudi setempat.

Kini, lima warga Pulau Palue resmi dinyatakan lolos seleksi Bintara Polri.

Mereka adalah Fransiska Eka Saputri Nona, Frederikus Fajar Wongga, Yulius Wendra Mangge Pase, Miky Carolus Sawu, dan Damasus Rolandino Ndae — anak-anak daerah yang tumbuh dalam keterbatasan, tapi memiliki semangat sebesar lautan.

Frederikus Fajar Wongga, salah satu peserta yang lolos, mengenang bagaimana sumur bor dari Kapolri telah menjadi titik balik bagi mereka.

Dari Sumur Bor ke Seragam Bhayangkara: 5 Pemuda Palue Lolos Bintara Polri Berkat Inspirasi Kapolri [Ist]
Dari Sumur Bor ke Seragam Bhayangkara: 5 Pemuda Palue Lolos Bintara Polri Berkat Inspirasi Kapolri [Ist]

“Beliau datang bukan hanya untuk seremoni. Beliau melihat, mendengar, dan meninggalkan hadiah paling berharga: air bersih dari sumur bor pertama kami,” ungkap Frederikus dalam sebuah video.

Air bersih yang dulu hanya mimpi, kini hadir setiap hari. Namun lebih dari itu, hadiah tersebut menyalakan mimpi baru — untuk mengabdi sebagai anggota Polri dan menjadi agen perubahan di kampung halaman mereka.

Damasus Rolandino Ndae menyampaikan rasa syukur dan komitmen mewakili rekan-rekannya.

“Terima kasih Bapak Kapolri. Dari Palue, kami bersumpah akan menjadi polisi yang membawa harapan, seperti yang beliau bawa kepada kami.”

Baca Juga: Riau Bhayangkara Run Jadi Event Lari Terbesar di Sumatera, Sukses Diikuti 13.079 Pelari

Kelima putra-putri Palue ini mengaku akan menjalani pendidikan Bintara Polri bukan semata untuk diri sendiri, melainkan untuk seluruh warga yang dulu pernah kehausan.

“Kami akan berjuang demi mama-mama, demi tanah yang dulu kekeringan. Kami ingin menjadi cahaya, seperti Kapolri yang memberi terang kepada kami,” ujar Frederikus.

Pulau Palue sempat mengalami krisis air bersih berkepanjangan.

Namun sejak kunjungan Kapolri dan Ketua Umum Bhayangkari, Juliati Sigit Prabowo, pada Agustus 2023, secercah harapan datang. Pengeboran sumur dimulai pada 15 Agustus dan akhirnya membuahkan hasil pada 20 Oktober.

Kini, jeriken-jeriken yang dulu hanya bisa digunakan untuk menampung air hujan, sudah bisa diisi dengan air jernih dari sumur bor — dan lebih dari itu, harapan untuk masa depan.

“Sekarang Kapolri sudah kasih kami air. Kami rasa bahagia. Tuhan memberkati,” kata seorang ibu warga Palue sambil mengantri air dengan jeriken.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI