Suara.com - Kata kunci Arteria Dahlan yang kini ramai disebut, meninggalkan kekecewaan bagi admin situs ensiklopedi multibahasa Wikipedia di Twitter.
Pasalnya, warganet yang kontra dengan sikap anggota DPR RI Arteria Dahlan dalam acara Mata Najwa melakukan tindakan vandalisme di laman Wikipedia.
Mereka menyunting profil terkait Arteria Dahlan dengan informasi tidak jelas dan cenderung menyudutkan pihak yang bersangkutan.
Oknum yang tidak bertanggung jawab juga tak segan menuliskan kata-kata kasar sebagai wujud pelampiasan emosi, seperti yang ditunjukkan dalam postingan pengguna Twitter @s*****i**n**.
"Arteria Dahlan, S.T, S.H, M.H adalah seorang pengacara dan politisi yang gila hormat di Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Yak pokoknya buat keluarga beliau, Sabar aja ya. Gue yang bukan siapa-siapa aja mau apalagi kalian, Sabar ya," demikian tulisan dalam unggahan itu.
Menanggapi tindakan tersebut, admin Wikipedia alias Wikimin mengungkapkan kekecewannya.
Ia geram dan memperingatkan warganet untuk tidak melakukan tindakan vandalisme dalam laman Wikipedia karena merugikan.
Wikimin juga tidak peduli bila dibanjiri hujatan dari warganet karena imbauannya.
"Wikimin tidak mengerti kenapa Wikipedia yang harus menjadi sasarannya. Toh, bukan yang bersangkutan. Pembuat artikelnya dan yang jelas dirugikan adalah kami. Masa bodoh wikimin dikatakan tidak seru karena tidak lucu. Melucu memangnya selalu harus merugikan pihak lain? Bhay," imbuhnya.
Baca Juga: Arteria Dahlan Terus Potong Feri Amsari, Najwa Kewalahan
Sebelumnya diberitakan, Arteria Dahlan berdebat dengan Emil Salim saat acara Mata Najwa bertema "Ragu-Ragu Perpu" yang tayang di Trans7 pada Rabu (9/10/2019) malam. Mereka beradu argumen tentang RUU KPK dan wacana adanya Perpu.
Salah satu sikap Arteria Dahlan yang paling disorot oleh banyak orang ketika dia menyebut Emil Salim sesat. Kejadian itu bermula saat Arteria tidak setuju dengan penyataan Emil Salim bahwa KPK tidak pernah menyampaikan laporan tahunan.
Emil dengan tegas berkata, "Tiap tahun dia (KPK) menyampaikan laporan!"
Arteria tak mau kalah argumen dan menunjuk-nunjuk Emil sambil terus berbicara dengan suara kencang.
"Mana Prof? Saya di DPR, Prof. Enggak boleh begitu Prof. Saya yang di DPR, saya yang tahu, Prof? Mana? Prof sesat! Ini namanya sesat!" kata Arteria, menggunakan nada tinggi.