Suara.com - Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi menantang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk membuka seluruh dokumen Rancangan APBD DKI Jakarta 2020. Tujuannya agar publik dapat mengawasi aliran dana untuk pembangunan Jakarta.
Hal tersebut disampaikan Dedek melalui akun Twtter miliknya @uki23. Dedek mengomentari cuitan Anies Baswedan yang meminta agar masyarakat terus mengawasi kerja pemerintah.
"Terima kasih Tempo telah jalankan tugasnya sebagai pilar keempat demokrasi. Semoga perbaikan sistem yang sedang berjalan bisa segera kami tuntaskan. Terus awasi kami yang sedang bertugas di pemerintahan," kata Anies seperti dikutip Suara.com,Senin (11/11/2019).
Dedek menantang Anies agar terbuka dengan seluruh anggaran pembangunan DKI Jakarta. Sehingga publik bisa benar-benar mengawasi kerja pemerintah.
"Pak @aniesbaswedan, kalau memang betul ingin diawasi, buka dong dokumen rancangan anggarannya agar publik sebagai pemilik uang betul-betul mengawasi," ungkap Dedek.
Dedek mencurigai sikap Anies Baswedan yang meminta publik mengawasi sebagai bentuk pembelaan. Pasalnya, anggaran siluman pembelian lem aibon senilai Rp 82,2 miliar sudah terlanjur terendus dan diketahui oleh publik.
"Udah kadung ketahuan lalu ingin memberi kesan terbuka akan pengawasan?" ucap Dedek.

Sebelumnya, anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI William Aditya Sarana mengunggah temuan anggaran mencurigakan pembelian lem aibon senilai Rp 82,8 miliar.
Berdasarkan laman apbd.jakarta.go.id pagu anggaran itu diusulkan oleh Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Kota Jakarta Barat dengan nama "Penyediaan Biaya Operasional Pendidikan Sekolah Dasar Negeri" senilai Rp 82,8 miliar.
Baca Juga: Berjas Biru, Menhan Prabowo Hadiri Raker Komisi I DPR
Dalam rincian kegiatan itu, dijelaskan anggaran sebanyak itu akan digunakan untuk membeli lem aibon bagi 37.500 orang selama 12 bulan dengan harga satuannya sebesar Rp 184.000.
Dengan demikian, total biaya yang dibutuhkan mencapai Rp 82.800.000.000 untuk pembelian lem yang masuk dalam komponen Belanja Alat Tulis Kantor (ATK) tersebut.