Suara.com - Kasus grup Facebook "Fantasi Sedarah" dan "Suka Duka" telah membuka mata publik bahwa kejahatan seksual dan pornografi anak bukan hanya terjadi di ruang publik atau oleh orang asing.
Kejahatan seksual juga bisa dilakukan oleh orang-orang dekat, bahkan dimulai dari lingkungan rumah.
Berikut langkah-langkah penting yang dapat dilakukan orang tua untuk mencegah anak menjadi korban:
1. Edukasi Anak Mengenai Bagian Tubuh Pribadi
Kejahatan seksual seperti dalam grup Fantasi Sedarah sering dimulai dengan eksploitasi secara diam-diam.
Ajari anak bahwa ada bagian tubuh tertentu yang tidak boleh dilihat atau disentuh oleh siapa pun.
Pemahaman anak sejak dini mengenai privasi tubuh sangat penting agar mereka terhidar dari para pelaku kejahatan seksual.
2. Ajarkan Batasan dan Hak Anak atas Tubuhnya
Pelaku bisa saja adalah figur yang dikenal atau dipercaya.
Baca Juga: Heboh Grup FB Fantasi Sedarah, Ini 8 Cara Lindungi Anak dari Ancaman Pornografi Online
Ajarkan anak bahwa mereka berhak menolak sentuhan yang tidak nyaman, baik dari teman, guru, pengasuh, atau bahkan keluarga sendiri.
Selama ini, banyak korban dalam kasus serupa merasa bingung karena pelaku adalah orang dekat atau menganggap yang dilakukan pelaku kejahatan seksual hanya sebatas “main-main”.
3. Bangun Komunikasi Terbuka dan Tanpa Penghakiman
Anak harus merasa aman berbicara dengan orang tuanya.
Dalam kasus seperti Fantasi Sedarah, bisa saja banyak korban tidak melapor karena takut dimarahi atau dianggap berbohong.
Mulailah belajar mendengar cerita anak tanpa menginterupsi. Tanggapi dengan empati dan bukan kemarahan.