"Aku peluk dia juga nggak ada respon. Sampai di hari ke-8 aku kebangun tengah malam jam 1. Dan aku ga nemuin dia di kamar. Aku masuk kamar nangis sejadi-jadinya. Kecewa, sakit, ngerasa ga pantes, ngerasa ga layak," tulisnya.
Perlakuan tersebut bahkan makin parah sampai hari ke-12 pernikahan mereka. N yang tak sanggup memberanikan diri untuk berbicara kepada orangtuanya tentang apa yang terjadi.
Namun, sang suami tetap saja tak peduli dan tak mau menjemput N. Hingga pada akhirnya, orangtua N menemui keluarga suaminya untuk meminta pertanggungjawaban.
"Dan pas ditelfon omnya doi cuma bilang 'Maaf...aku ga bisa nerusin pernikahan ini' (Astaghfirullah..). Pas ayah denger itu ayah langsung bilang kalau memang seperti itu yasudah, tolong selesaikan sendiri dia dengan keluarga anda. Anak saya, saya masih kuat urus anak saya," terang N.
Kenyataan ini membuat N begitu terpukul begitu juga dengan keluarganya. Apalagi hingga kekinian, sang suami enggan menunjukkan iktikad baik.
"Setelah itu aku 2 minggu ga keluar kamar. Maunya tidur gelap-gelapan doang. Sempet mikir untuk mengakhiri semuanya tapi setiap mikir ke sana aku selalu mencoba inget mama papa aku yang sudah sejauh ini. Aku mencoba melawan fikiran itu sekuat yang kubisa dan aku bisa bertahan," pungkasnya.
N mengatakan, sang suami meninggalkannya karena menduga lelaki itu trauma dengan masa lalunya yang sempat gagal menikah.
Kisah N ini sontak menyita perhatian warganet,. Sejak dibagikan kisahnya telah mendapat 41,8 ribu retweets dan 89,1 likes.
Baca Juga: Sempat Unggul, Garuda Select Akhirnya Menyerah di Tangan Inter Milan U-17