"Saya melompat sangat tinggi, dan saya ingat mereka menendang saya," kata remaja perempuan itu, seperti dilaporkan NBC Miami, Selasa (11/2/2020).
Dia dibawa ke rumah sakit. Seminggu kemudian, remaja itu bilang masih merasa kesakitan setelah diminta temannya melakukan Skullbreaker Challenge di sekolah.
"Aku bahkan tidak tahu apakah itu bisa dijelaskan, seberapa sakitnya. Tidak hanya secara fisik, tetapi secara mental," katanya.
Pengacara remaja tersebut mengatakan, pihak keluarga marah kepada Miami-Dade County Public Schools karena membiarkan siswanya melakukan tantangan ini di lingkungan sekolah.
Namun, ibu remaja tersebut tidak mengajukan tuntutan.
Para siswa yang terlibat didisiplinkan sesuai dengan peraturan di sana. Remaja tersebut telah pindah sekolah sejak insiden terjadi.
Dikutip dari Mirror, salah satu pengguna media sosial juga memperingatkan bahaya Skull Breaker Challenge ini.
"Katakan pada anakmu, cucumu, keponakanmu, dan sepupumu untuk tidak melakukan Skullbreaker Challenge. Tantangan ini bisa mengakibatkan patah tulang dan gegar otak," tulisnya.
Baca Juga: Semifinal BATC 2020: Indonesia vs India, Kevin Cs Diminta Tak Takabur