Kemudian mereka dijemput untuk dibawa ke tanah air dan dilakukan pembinaan.
Lebih bahaya kalau tak dipulangkan
SIDNEY menambahkan, anak-anak WNI di Suriah bisa lebih bahaya jika tidak segera dipulangkan. Sebab mereka berpotensi menjadi generasi kedua mujahid ISIS.
Tak menutup kemungkinan mereka berkolaborasi dengan anak-anak teroris dari negara lain di kamp itu untuk melakukan gerakan terorisme di masa mendatang.
Khairul Ghazali, mantan pelaku terorisme mengatakan anak-anak yang dibawa orang tuanya untuk ke Suriah adalah korban.
Khairul kini mengasuh sebuah pondok pesantren untuk deradikalisasi anak-anak teroris di Medan, Sumatera Utara.
"Korban itu bukan hanya yang kena serpihan bom, tapi anak-anak pelaku teroris. Mereka korban ideologi yang salah dan sesat dari orang tuanya," ujarnya.
Menurut dia, anak-anak itu bisa sangat berbahaya jika tidak dipulangkan ke Indonesia.
"Kalau enggak dikembalikan malah lebih bahaya, mereka akan bergabung dengan tokoh-tokoh teroris internasional. Mereka akan lebih ISIS daripada ISIS itu sendiri. Bahayanya lebih besar dari manfaatnya," ujarnya.
Baca Juga: Mahfud MD: Cabut Status WNI eks ISIS Tak Perlu Lewat Pengadilan
Khairul kecewa dengan putusan pemerintah yang tidak mau mengembalikan ratusan WNI eks ISIS dari Suriah dengan alasan keamanan.