Pilot Batik Air: Evakuasi WNI di Wuhan Lebih Istimewa dari Timtim dan Ambon

Selasa, 18 Februari 2020 | 21:24 WIB
Pilot Batik Air: Evakuasi WNI di Wuhan Lebih Istimewa dari Timtim dan Ambon
Pesawat Batik Air A-330 ID 8618 yang akan digunakan untuk menjemput Warga Negara Indonesia (WNI) di Wuhan, China bersiap lepas landas di Bandara Soekarno-Hatta, Tanggerang, Sabtu (1/2). [ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal]

"Salah satu komunikasi yang bisa kita lakukan untuk menyemangati mereka adalah melalui kertas, tulisannya: Ayo Mulih Rek, We Love You, terus ada tulisan China."

Selama penerbangan pulang, Destyo menyebut tak terlalu banyak aktivitas, mereka hanya tertidur hingga ia bangunkan saat akan mendarat di Bandara Hang Nadim, Batam, Minggu (2/2/2020) sekitar pukul 08.30 WIB.

"Ngantuk juga capek ya dari proses evakuasi sampai naik pesawat itu kan hampir seharian jadi masuk pesawat makan sedikit tidur bangun-bangun sudah di Indonesia, terus saya announce 'hei bangun udah mau sampai nih'," lanjut Kapten Destyo.

Sesampainya di Batam, seluruh tim evakuasi dan 238 WNI dari Wuhan langsung diterbangkan kembali ke lokasi observasi di Natuna, Kepri menggunakan pesawat TNI AU yang berada di sampingnya.

Sementara pesawat Batik Air Airbus 330-300 ditahan di Batam Aero Technic untuk diobservasi selama 14 hari demi memastikan tidak ada virus corona COVID-19 yang tersisa di pesawat.

Selama 14 hari di Lanud Raden Sajad, Ranai, Natuna. Destyo bercerita bahwa 42 orang tim evakuasi diobservasi di hanggar yang berbeda dengan 238 WNI dari Wuhan, hanggar mereka hanya berjarak satu landasan pacu pesawat.

"Masih di hanggar, tapi kita beda hanggar ya, beda sama mereka, jadi kita hanya kru TNI AU dan kru Batik Air saja yang ada di hanggar situ, lalu WNI dan pendukung lainnya di hanggar sisi lain, jadi kita dipisah oleh landasan," ungkapnya.

Pria kelahiran Jayapura, 24 desember 1974 itu mengakui sempat merasa kaget dengan kondisi hanggar yang jauh berbeda dengan hotel atau mess yang biasa pilot penerbangan sipil tempati usai terbang.

"kita sedikit kaget karena ini di luar kebiasaan kita sebagai airleners ya, pilot pesawat sipil akhirnya kita bisa beradaptasi dan saling menguatkan," tutupnya.

Baca Juga: Diangkut Batik Air, Ratusan WNI dari Wuhan Mendarat di Batam

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI