Tim Lima mengaku sedikit kewalahan sebab ratusan WNI tersebut tersebar di 9 kota di Provinsi Hubei sehingga saling tunggu-menunggu di bandara.
"Tantangan terberat adalah mahasiswa kita tersebar tidak hanya di kota Wuhan, di Wuhan ada 100-an mahasiswa, lainnya ada di 9 titik," lanjutnya.
Sementara tim evakuasi lain terus berkoordinasi dengan otoritas China untuk memberi lampu hijau agar pesawat Pesawat Batik Air Airbus 330-300 yang digunakan untuk evakuasi tetap bisa mendapatkan izin pendaratan.
Akhirnya, pesawat yang dikemudikan oleh Pilot Kapten Destyo Usodo itu sukses mendarat di Bandara Internasional Tianhe Wuhan sekitar pukul 18.00 waktu setempat.
Di dalam pesawat itu sudah terdapat 18 kru Batik Air, 3 perwakilan Kemenkes, 3 perwakilan Kemenlu, 8 perwakilan tim Kesehatan TNI, dan 10 anggota pengamanan TNI yang sudah bersiap menjemput 238 WNI bersama 5 orang Tim Lima.
Mereka kemudian bisa kembali pulang ke Indonesia sekitar pukul 03.00 dini hari waktu setempat dan mendarat di Bandara Hang Nadim, Batam, Minggu (2/2/2020) sekitar pukul 08.30 WIB.