Suara.com - Demi melawan penyebaran Virus Corona (Covid-10), Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, terus melakukan sosialisasi. Dengan mengenakan kaus "Bersama Lawan Corona", Ganjar gowes keliling Kota Semarang, Jateng, Rabu (18/3/2020).
Selain keliling, Ganjar juga selalu menyempatkan mampir dan memberikan edukasi. Tak terkecuali saat melintas di daerah Ngaglik Lama, Kota Semarang.
Ketika melihat ibu-ibu yang sedang asyik berbelanja sayuran, Ganjar mendadak mampir dan turun dari sepedanya.
"Belanja apa bu? Awas itu, habis pegang-pegang uang cuci tangan, ya. Jaga kondisi, jaga kesehatan dan hindari kerumunan-kerumunan dulu," kata Ganjar.
Sejumlah ibu-ibu yang terkejut dengan kedatangan Ganjar langsung mendekat dan ingin bersalaman. Dengan halus, Ganjar menolak salaman dari warga dan memberikan pengertian.
"Sementara jangan salaman dulu ya, salaman jarak jauh saja. Ini demi menjaga sesama," ucapnya disambut senyum para ibu itu.
Sekitar lima menit, Ganjar berdialog dengan ibu-ibu tersebut, sambil memberikan edukasi mengenai pentingnya menjaga pola hidup sehat dan bersih. Ia meminta masyarakat tidak takut, namun harus waspada.
"Ora usah pertemuan-pertemuan ndisik (jangan ada pertemuan warga dulu), pertemuane online wae (pertemuan warga daring saja). Perbanyak makan buah, minum vitamin ben seger waras (biar tetap sehat). Tak doake kabeh sehat (saya doakan semua sehat)," imbuhnya sambil berpamitan.
Salah satu ibu yang sedang belanja, Mimah (56), merasa senang dengan perhatian Ganjar kepada masyarakat. Ia mengatakan, Ganjar tidak pernah lelah mengedukasi masyarakat tentang penanggulangan Virus Corona.
Baca Juga: Ganjar Pranowo : Cadangan Pangan Jateng Cukup hingga Tujuh Bulan ke Depan
"Kami merasa tenang, karena kami yakin, pemerintah bekerja dengan baik untuk mengatasi virus ini. Semoga, semuanya kembali normal," ucapnya.
Setelah itu, Ganjar melanjutkan perjalanan ke arah Petempen Kota Semarang. Ketika melintas di depan musala, Ganjar langsung berhenti dan melihat ke dalam.
Ketika melihat karpet musala masih terpasang, Ganjar langsung mencari takmir musala dan memerintahkan untuk dicopot.
"Itu karpetnya digulung saja, lantainya dipel pakai sabun biar semuanya bersih. Di tempat wudu, harus ada sabun atau hand sanitizer," ucap Ganjar kepada takmir.
Takmir musala Nurul Ikhlas Petempen, Sirojuddin mengatakan, awalnya karpet di tempat itu sudah digulung. Namun atas permintaan jemaah, karpet akhirnya dipasang kembali.
"Setelah dapat perintah dari Pak Ganjar ini, nanti langsung akan kami gulung. Kami juga akan sosialisasikan kepada jemaah untuk membawa sajadah sendiri dari rumah," ucap Sirojuddin.