Tirta setahun tidak praktek dan harus melakukan pembiasaan lagi jika ingin membantu di garda depan berperang melawan COVID-19.
Daripada membuang waktu untuk pembiasaan, ia disarankan temannya untuk memberikan edukasi ke masyarakat soal virus corona.
Tirta mengungkapkan, "Temen gua bilang: elu yang punya follower banyak, elu dokter. Elu harus gunain ilmu lu ajarin warga di sana biar enggak panik. Karena elu satu-satunya yang kompeten dan dokter. Ini yang bilang dosen gua sendiri, elu gunain dokter sebagai agen preventif, pencegahan".
"Selain kita menjadi agen kuratif, diajarkan kita harus agen of change atau agen preventif. Jadi, kita itu harus edukasi pencegahan. Karena sejatinya, pengobatan terbaik dalam dunia kedokteran itu adalah pencegahan," imbuhnya.