Suara.com - Politisi Partai Demokrat, Jansen Sitindaon mengungkapkan bahwa pemudik dari Jakarta memilih pulang kampung sekarang lantaran belum lockdown.
Ia mendapatkan laporan banyak pemudik yang datang dari Jakarta tersebut berdasarkan keterangan dari temannya, warga Gunung Kidul, Yogyakarta.
Melalui unggahan di Twitter, Selasa (23/3/2020), Jansen menunjukkan tangkapan layar pesan Whatsapp dirinya dengan temannya yang bernama Angga.
BACA JUGA: Presiden Alam Gaib Kesal: Dulu Jokowi Sudah Saya Peringatkan soal Corona
Dalam chat tersebut, Angga mengaku, "Sudah banyak pemudik yang datang dari Jakarta. Apakah pemprov DKI tidak mencegah orang mudik ke kampung ya? Kasus corona yang di desa-desa ini adalah pemudik yang dari Jakarta".
Menurutnya, seharusnya pemerintah DKI Jakarta mencegah orang-orang untuk pulang kampung dan memberi sanksi jika melanggar.
Angga juga menyarankan agar penguncian wilayah atau lockdown di Jakarta segera diterapkan.
"Itu harusnya diatur bang. Makanya seharusnya DKI itu lockdown biar gak pulang kampung. DKI itu diliburkan bukannya di rumah malah pada pulang kampung," tulis Angga dalam pesannya.
BACA JUGA: Kapan Wabah Virus Corona Akan Berakhir? Begini Jawaban Penasihat WHO
Baca Juga: Mulai Dibuka Kemarin, TNI: Tak Ada Pasien yang Ditolak di Wisma Atlet
Jansen sependapat dengan kata-kata temannya. Ia pun berjanji akan menyampaikan temuan itu ke publik.
"Dari percakapan pendek ini semoga kita semakin memahami 'arti pentingnya lockdown dalam menangani wabah corona ini'. Sehat selalu utk kita semua," tulis Jansen dalam unggahannya.
Dalam cuitan berikutnya, Jansen kembali mendapat laporan dari temannya yang lain tentang pemudik dari Jakarta yang pilih pulang kampung sekarang.
"Barusan saya di WA teman saya, Yulianto, pengusaha jam tangan, mengomentari status di WA: banyak yang milih pulang sekarang itu ketimbang nanti lebaran tidak bisa mudik," ungkap Jansen.

Dalam pesan itu, Yulianto berpendapat bahwa virus COVID-19 dapat semakin menyebar ke kampung-kampung karena para pemudik ini.
BACA JUGA: Staf Medis Jadi Korban Stigma, Diusir Tetangga sampai Anak Diteriaki Corona