Lockdown Berujung Kisruh, Pemerintah India Bertindak Gegabah?

Senin, 30 Maret 2020 | 12:06 WIB
Lockdown Berujung Kisruh, Pemerintah India Bertindak Gegabah?
Para pekerja migran India memadati stasiun, terminal hingga pulang kampung jalan kaki imbas kebijakan lockdown akibat wabah virus corona. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Kami menawarkan paket yang segera bisa digunakan untuk menangani masalah-masalah kesejahteraan, pekerja yang menderita dan mereka yang membutuhkan," ungkap Nirmala, seperti dikutip dari CNBC.

Di lain pihak, subsidi ini dinilai tak bisa menjamin kebutuhan warga selama lockdown. Terlebih sekembalinya para buruh ke kampung halaman.

Kondisi tersebut diperkirakan justru memicu persoalan baru lantaran membludaknya warga di kampung. Apalagi nasib buruh setelah lockdown tak tentu.

3. Lockdown Terlalu Cepat, Warga Bisa Dihukum

Para polisi dan militer India berjaga di perbatasan Kota New Delhi di tengah kebijakan lockdown akibat wabah virus corona. (Foto: AFP)
Para polisi dan militer India berjaga di perbatasan Kota New Delhi di tengah kebijakan lockdown akibat wabah virus corona. (Foto: AFP)

PM Narendra Modi mengatakan penduduk India yang berjumlah sekitar 1,3 miliar jiwa akan selamat dari virus corona bila bertahan di rumah dan menaati lockdown.

Namun, setelah imbauan itu muncul, warga justru dilanda kepanikan karena terlalu cepat. Mereka yang tidak siap, menyerbu pusat kota untuk membeli logistik karena khawatir kekurangan pasokan.

Situasi pun kian berujung runyam lantaran warga masih saja mengunjungi pusat kota tak lama setelah lockdown diputuskan.

Bahkan, aparat kepolisian sampai turun tangan meminta warga untuk bertahan di rumah. Barang siapa yang melanggar aturan, akan dikenai hukuman pidana dan denda besar.

4. PM Modi Akui Lockdown Membuat Warga Sengsara

Baca Juga: Desak Jokowi Tiru Nyali Pejabat Daerah, Fadli Zon: Lockdown Segera!

Carut marut kebijakan lockdown juga diakui oleh PM Narendra Modi. Ia meminta maaf kepada warga atas kekacauan yang terjadi.

Modi mengklaim tidak ada cara lain untuk menghentikan penularan Covid-19 selain warga bertahan di rumah.

"Khususnya ketika melihat saudar-saudara saya yang malang. Saya rasa mereka pasti berpikir, perdana menteri seperti apa yang telah menempatkan kami dalam situasi buruk ini?" ungkap Modi kepada BBC.

"Saya secara khusus memohon maaf," tambahnya.

Modi menyadari banyak warganya yang marah karena sistem lockdown diterapkan.

"Saya akui kalian dalam kesulitan, tapi tidak ada cara lain untuk memerangi virus. Ini adalah pertempuran hidup atau mati dan kita harus memenangkannya," kata Modi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI