Tak Mau Pakai Masker, Polisi Filipina Tembak Mati Lansia 63 Tahun

Reza Gunadha Suara.Com
Senin, 06 April 2020 | 14:06 WIB
Tak Mau Pakai Masker, Polisi Filipina Tembak Mati Lansia 63 Tahun
Ilustrasi penyemprotan disinfektan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

'Menyerang kebebasan'

Amnesty International menyesalkan fakta para pemimpin kuat di seluruh dunia seperti Duterte telah menggunakan pandemi covid-19 "Untuk lebih jauh melumpuhkan kritik dan perbedaan pendapat".

"Ini adalah krisis kesehatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi Presiden Duterte fokus pada menyerang kebebasan berbicara dan berkumpul," kata Butch Olano, Direktur Amnesty International di Filipina.

"Dia meremehkan permintaan agar negara melayani secara baik dan memenuhi kewajiban pemerintah untuk menyediakan layanan kesehatan serta bantuan vital bagi semua orang tanpa diskriminasi.”

Pemerintah telah mulai mendistribusikan bantuan tunai kepada keluarga miskin dan pekerja yang terkena dampak lockdown. Namun, anggaran untuk program itu hanya 200 miliar Peso atau setara USD 4 miliar.

Tak hanya itu, warga juga mengeluhkan keterlambatan pengiriman bantuan, terutama paket makanan.

Pada hari Rabu, keributan terjadi di pinggiran Manila ketika sekelompok penduduk daerah kumuh berkumpul di luar rumah mereka, setelah mendengar desas-desus bahwa sumbangan akan didistribusikan.

Petugas keamanan desa dan polisi mendesak warga untuk kembali ke rumah mereka, tetapi mereka menolak.

Dua puluh satu warga ditangkap dan berbagai tuntutan pidana telah diajukan terhadap mereka.

Baca Juga: Perawat di Filipina Ciptakan APD Bertema Teletubbies hingga Star Wars

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI