"Menurut saya, ada perbedaan besar dalam diplomasi, antara mengerjakan sesuatu di depan umum dengan media yang terkadang hanya performa saja dan melakukan sesuatu dengan diam-diam tetapi sungguh-sungguh berhasil mencapai sesuatu."
Apa yang terjadi pada wabah sebelumnya?Ini bukan pertama kalinya WHO mendapat kritik.
Lembaga PBB ini dianggap lambat dalam menanggapi wabah Ebola tahun 2014, dan mengumumkan darurat internasional lima bulan sesudah virus itu pertama kali ditemukan di Guinea.
Namun di tahun 2009 mereka dituduh sebaliknya. Cepat melakukan reaksi terhadap wabah flu babi, H1N1, lalu secara tidak perlu mengumumkan pandemi global.
Minggu lalu, ketika Presiden Trump melontarkan ide untuk menghentikan dana untuk WHO, Dr Ghebreyesus menyerukan agar negara-negara tidak mempolitisasi virus ini."
Ia juga menyatakan menyambut baik tinjauan untuk respons WHO terhadap wabah ini karena kami ingin belajar dari kesalahan, dan kekuatan kami untuk bisa maju terus".
Namun katanya, fokus sekarang seharusnya untuk melawan virus".
Apa dampak yang bisa ditimbulkan oleh langkah Trump?Amerika Serikat merupakan donor terbesar WHO, organisasi yang dananya mengandalkan kombinasi iuran anggota tergantung kekayaan dan jumlah penduduk dan sumbangan sukarela.
Sumbangan sukarela ini merupakan sumber terbesar dari keseluruhan US$2,2 miliar anggaran tahunan WHO.
Tahun lalu, AS memberi lebih dari US$400 juta.
Dr. Jeremy Farrar, Direktur Wellcome Trust, Inggris, mengatakan WHO membutuhkan "lebih banyak sumber daya" untuk mengatasi pandemi.
"Kita sedang menghadapi tantangan terbesar dalam kehidupan kita bersama. Tak ada organisasi lain yang bisa mengerjakan apa yang dikerjakan WHO sekarang ini.
"Ini adalah saatnya solidaritas, bukan perpecahan."
Prof Sridhar mengatakan langkah AS itu bisa merugikan diri mereka sendiri.
"Jika WHO terdampak oleh langkah ini, maka kemampuan mereka dalam merespons Covid-19, juga penyakit lain seperti malaria dan TB ikut terkena akibatnya. Dan kita akan melihat kebangkitan kembali penyakit-penyakit ini yang kita pikir sudah berhasil kita atasi."