WNI Jamaah Tabligh di India Depresi Selama Karantina

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 23 April 2020 | 05:32 WIB
WNI Jamaah Tabligh di India Depresi Selama Karantina
WNI di India minta dipulangkan. (Instagram/habibthink)

Seperti diketahui, jamaah Tabligh menceritakan 725 WNI tersebut sudah tiba di India sejak Januari 2020 untuk berdakwah di seluruh wilayah di sana.

Namun dengan adanya kebijakan lockdown dari pemerintah India itu, anggota Jamaah Tabligh tidak bisa kembali ke Indonesia. Padahal, kata dia, para jamaah telah mempersiapkan tiket dan kepulangannya ke Indonesia.

"Kita sudah punya tiket pulang sebenarnya dan semua perjalanan sudah direncanakan, tapi karena pemberlakuan lockdown yang terlalu lama sehingga menyusahkan kita semua, terlebih ada yang sudah beli dua kali tiket hangus juga tdak bisa digunakan dan sudah direschedule juga tidak bisa," kata Khairil Marzuq, dilansir lman Anadolu Agency, Kamis (23/4/2020).

Bahkan, ucap dia, pusat Jamaah Tabligh di Masjid Nizamuddin Markaz telah meminta pemerintah India membantu mengevakuasi jamaah yang berasal dari berbagai negara sebelum lockdown diberlakukan, namun tidak mendapat tanggapan.

"Kita sudah minta itu agar dibantu dan diberikan keringanan karena sebagian border state mereka ditutup, dan pihak Nizamuddin meminta agar mereka ini dibolehkan lewat," kata dia.

Para Jamaah akhirnya dikarantina oleh otoritas setempat setelah adanya kebijakan lockdown.

Khairil mengatakan WNI tersebut dikarantina di 34 titik yang tersebar di India, 27 titik di Kota New Delhi dan 7 titik di luar kota New delhi.

"Ini berubah-ubah titik karantina karena ada perpindahan dari satu ke tempat lain kita pun tidak tahu kenapa kebijakan itu dilakukan," jelas Khairil.

Sebagian besar kata Khairil, tempat karantina merupakan sekolah dan juga flat atau apartemen.

Baca Juga: Jajal Performa Gaming Samsung Galaxy S20 Ultra

Permintaan evakuasi kepada pemerintah Indonesia

Selain depresi, sebagian sebagian dari 725 WNI tersebut kata dia dituduh menyalahi aturan visa di India oleh otoritas setempat.

Bahkan ada beberapa WNI yang ditahan karena permasalahan visa, kata Khairil Marzuq.

Padahal dirinya yang telah tiga kali ke India menggunakan visa elektronik atau visa turis sejak dahulu tidak pernah dipermasalahkan.

"Mereka [otoritas India] mengatakan bahwasanya kalian kesini menggunakan e-visa tapi kalian pergi untuk tabligh seharusnya pakai visa misionary, kita bsa terima kalau ini diberlakukan dari dulu," kata dia.

Itu sebab, kata dia, saat ini 725 WNI Jamaah Tabligh terbagi menjadi tiga kelompok yakni kelompok negatif Covid-19 dan tidak memiliki masalah hukum, kelompok positif Covid-19 dan tidak memiliki masalah hukum serta kelompok positif Covid-19 dan memiliki permasalahan hukum.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI