Kisah Soeko, Pernah Bekerja dengan FBI Kini di Zona Merah Corona New York

Sabtu, 02 Mei 2020 | 14:02 WIB
Kisah Soeko, Pernah Bekerja dengan FBI Kini di Zona Merah Corona New York
Soeko Prasetyo. (VOA/dok pribadi)

“Mount Sinai memutuskan tidak memperbolehkan visitor (pengunjung.red). Ini memang tugas berat untuk keamanan. Karena kalau ada yang sakit, keluarga ingin ikut. Kalau perempuan melahirkan, ingin melihat bayi,” tutur Soeko Prasetyo yang sudah hampir 50 tahun menetap di kota New York.

Selain klinik, Pak Soeko juga bertanggung jawab terhadap keamanan di apartemen untuk para dokter dan asrama mahasiswa fakultas kedokteran Icahn School of Medicine.

Dari Solo ke New York

Bekerja di bidang keamanan dan investigasi bukan hal baru bagi Soeko. Menjadi polisi dan penyelidik swasta pernah dilakoni pria yang lahir dan besar di Kota Solo, lalu pindah dan bekerja di Wonogiri.

Pada 1971, Bustanil Arifin, mantan menteri koperasi era Presiden Soeharto, mengirim Soeko ke Kota New York untuk tujuan menjual produk-produk kerajinan Indonesia untuk mengangkat perdangangan dan ekonomi ekspor Indonesia. Soeko yang masih muda, terpilih masuk kedalam tim dan berangkat ke kota New York.

Setelah tiga tahun menetap di New York, visa bisnis Soeko habis masa berlaku. Lalu agar bisa tetap tinggal bekerja secara legal di Amerika Serikat, Soeko banting setir menjadi supir di Misi Oman untuk PBB pada 1978.

Kemudian dia masuk ke bidang keamanan dengan menjadi penyelidik swasta di Harper Associates pada 1985. Pekerjaannya sebagai detektif swasta itu membawa Soeko masuk Kepolisian New York (New York Police Department/NYPD) sebagai anggota unit bantuan kepolisian.

Pada 1995, Soeko memilih memulai usaha sendiri sebagai detektif swasta. Selama menjalani pekerjaan sebagai detektif swasta, dia berkesempatan bekerja dengan berbagai komunitas intelijen di AS, seperti Biro Penyelidik Federal (the Federal Bureau of Investigation/FBI), U.S. Marshall, dan Dinas Bea Cukai AS. Pada 2009, Soeko memilih pensiun.

Sebelum virus corona merebak, Soeko Prasetyo masih aktif di sejumlah organisasi diaspora Indonesia di New York, seperti Ikatan Warga Indonesia (IWI) dan Indonesian House of New York.

Baca Juga: Kisah Transpuan Saat Pandemi Corona: Hidup Seperti Orang yang Mati Perlahan

Walau usia sudah senja, Soeko belum bisa berhenti dari pekerjaannya sebagai petugas keamanan di Rumah Sakit Mount Sinai, yang sudah dijalani sejak 1998. Padahal dengan usianya, Pak Soeko termasuk kelompok yang rentan terpapar virus corona.

“Saya tetap menjaga kesehatan dan selalu pakai masker,” ujar Soeko Prasetyo.

Saat berita ini ditulis, meski kondisi badan sehat, Soeko terpaksa harus menjalani karantina mandiri. Dia harus tinggal dirumah untuk merawat istrinya, Barbara Neal, yang sedang sakit.

“Semoga masalah virus corona cepat berlalu dan kita semua pulih,” harap Soeko menutup wawancara dengan VOA.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI