Bandara Soetta Sesak, Natalius Pigai Tanyakan Keberadaan Jokowi dan Luhut

Jum'at, 15 Mei 2020 | 13:37 WIB
Bandara Soetta Sesak, Natalius Pigai Tanyakan Keberadaan Jokowi dan Luhut
Mantan Komnas HAM Natalius Pigai. (Suara.com/Umay Saleh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Antrian di posko verifikasi dokumen terjadi mulai pukul 04.00 WIB, di mana calon penumpang memiliki tiket pesawat untuk penerbangan antara pukul 06.00 - 08.00 WIB. Di antara pukul tersebut terdapat 13 penerbangan dengan keberangkatan hampir bersamaan, yaitu 11 penerbangan Lion Air Group dan 2 penerbangan Citilink," ujar Febri dalam keterangannya, Kamis (14/5/2020).

"Seperti diketahui, pada masa pengecualian dalam pembatasan penerbangan ini, calon penumpang harus melakukan verifikasi kelengkapan dokumen sebagai syarat untuk bisa memproses check in. Verifikasi dokumen dilakukan oleh personel gabungan dari sejumlah instansi yang masuk dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang ada di posko pemeriksaan," tambahnya.

Adapun dokumen yang diverifikasi sebagai syarat agar calon penumpang dapat memproses check in antara lain tiket penerbangan, surat keterangan dinas, surat bebas COVID-19, dan dokumen lainnya sesuai yang tercantum dalam Surat Edaran Nomor 4/2020 tentang Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang Dalam Rangka Percepatan Penanganan COVID-19 yang diterbitkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.

"Saat ini sudah tidak ada antrian lagi di Terminal 2. Kami selalu berupaya untuk menjaga physical distancing di setiap area. Penerapan physical distancing di Soekarno-Hatta juga akan dievaluasi berkala melihat situasi dan kondisi terkini yang cukup dinamis," kata Febri.

Febri Toga mengatakan ke depannya juga dilakukan penataan jadwal keberangkatan penerbangan.

"Seluruh stakeholder akan melakukan evaluasi untuk menata jadwal penerbangan supaya tidak ada yang berdekatan," imbuh Febri.

Membludaknya Bandara Bukti Pengkhianatan untuk Masyarakat yang Patuh

Anggota Ombudsman RI, Alvin Lie. (Antara/Laily Rahmawaty)
Anggota Ombudsman RI, Alvin Lie. (Antara/Laily Rahmawaty)

Pengamat Penerbangan yang juga Anggota Ombudsman RI Alvin Lie menyebut ada lobi-lobi industri transportasi udara dengan pemerintah. Sehingga, industri transportasi udara bisa tetap beroperasi di masa larangan mudik ini.

Menurutnya, saat ini pemerintah sedang dilema, karena jika penerbangan tak dibuka, maka banyak industri yang tutup. Tapi jika penerbangan dibuka, akan timbul kasus baru yakni virus corona yang merajalela di daerah-daerah.

Baca Juga: 55 Liter Miras Oplosan Diamankan Polisi Saat Patroli di Bantul

"Kita engga bisa jalan bersamaan salah satu harus ada yang di korbankan, mau industri yang dihidupkan tapi covid terus menyebar, perlawanan ini akan semakin lama, sengsara ini akan semakin lama bangsa ini, atau manusia yang didahulukan, covidnya dulu yang dihentikan setelah itu baru menghidupkan ekonomi," ujar Alvin kepada Suara.com, Kamis (14/5/2020).

Alvin menuturkan, pemerintah bisa mencontohkan negara lain untuk menyelamatkan industri penerbangan agar tak berguguran.

"Misalnya AS itu memberikan bailout atau dana talangan ke industri transportasi udara agar tak mati agar mereka mampu membayar gaji atau PHK cukup besar 25 miliar dolar AS. Indonesia juga bisa melakukan hal yang sama menjaga industri tak tumbang tapi juga tidak membuka keran transportasi," imbuhnya.

Alvin menambahkan, jika penerbangan dibuka terus menerus maka daerah akan sia-sia mengetatkan pergerakan orang lewat kebijakan PSBB.

"Ini bukan urusan lobi atau tidak tapi kembali ke pemerintah karena lebaran tinggal 10 hari lagi bahkan, THR segera dibagikan, sehingga lonjakan keinginan mudik pasti lebih tinggi kalau bobol lupakan saja PSBB selama ini, rakyat di daerah sengsara, geraknya dibatasi tapi ini dibobol sendiri oleh pemerintah, suatu pengkhianatan terhadap penderitaan yang sudah dijalani rakyat yang patuh selama ini," pungkas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI