Alyson Wilson seorang anggota penelitian itu kepada ABC News mengatakan, "Apa yang kami temukan adalah lengan-lengan (mayat) itu bergerak secara signifikan. Lengan mulanya bergerak dari samping tubuh dan berpindah ke sisi lainnya".
Sementara itu, Xanthe Mallet selaku orang yang mengawali penelitian tersebut juga mengaku terkejut dengan apa yang ditemukannya.
"Saya pikir orang akan terkejut melihat beberapa gerakan yang ada, Karena saya pun heran melihatnya. Sangat mencengangkan," ucapnya Xanthe Mallet.
Dari penelitian itu lantas disimpulkan bahwa gerakan pada mayat bisa saja terjadi. Hal itu disebabkan oleh penumpukan gas dalam tubuh pada awal hingga pertengahan pembusukan atau dekomposisi.
Menurut para peneliti, dengan mengamati gerakan pada mayat maka dapat digunakan untuk menentukan waktu kematian.
"Penelitian ini sangat penting untuk membantu penegakan hukum dalam penyelesaian kasus kejahatan serta penyelidikan bencana".
"Ini penting bagi korban dan pihak keluarga. Dan dalam banyak kasus, ini dapat digunakan korban untuk menceritakan kisah terakhir mereka ," kata Alyson Wilson.