Lockdown, Nasi Padang dan Bakso Malang Laris Manis di Inggris

Reza Gunadha Suara.Com
Kamis, 28 Mei 2020 | 11:36 WIB
Lockdown, Nasi Padang dan Bakso Malang Laris Manis di Inggris
Dua perempuan WNI, Ina Nugroho dan Yunni Marsid, menggali peluang bisnis makanan Indonesia di Inggris melalui pemesanan pembelian daring ketika seluruh kegiatan perkantoran lockdown. [BBC]

Awalnya hanya melayani pesanan untuk even atau pesta, selama bulan puasa kemarin ia membuka pemesanan pembelian (PO) secara daring.

Bagaimana jika menggoreng terasi karena berada dalam satu gedung dengan tetangga?

"Kita tinggal di flat makanya kita sangat hati-hati. Saat masak yang berbau kita selalu tutup jendela," aku Yunni.

Yunni memulai usaha kuliner di Inggris sejak tahun 2004, awalnya atas dorongan para mahasiswa yang mencicipi masakannya di rumah. Usahanya sempat berhenti pada tahun 2016 ketika ia mengajak anak-anaknya.

"Saat kembali ke UK (Inggris) tahun 2018, beberapa bulan kemudian saya sempat bekerja sebagai cook assistant (asisten koki) sampai dengan akhir Januari 2020," tambahnya.

"Pada saat Ramadan kemarin, dalam kondisi lockdown terlintas untuk mulai mempromosikan kuliner lagi dengan buka open PO (pemesanan pembelian) di Facebook. Alhamdulillah ternyata banyak customer lama yang sudah menantikannya."

"Karena ramainya customer yang antusias dan feedback positif yang kita terima, hal tersebut membantu mengundang banyak peminat customer baru," katanya.

Usahanya di dunia maya dinamai Warung-e Yunni atau warungnya Yunni.

Dari dompet sekitar 30-40 konsumen seminggu, ia menerima pemasukan kotor antara £1.200-£1.500 atau sekitar Rp21 juta-Rp27 juta.

Baca Juga: Akibat Pandemi Covid-19, Keluarga Kerajaan Inggris Alami Krisis Keuangan

Katering kru film

Baik Ina Nugroho maupun Yunni Marsid mengandalkan pasar masyarakat Indonesia yang tinggal di Inggris dan warga setempat yang telah mengenal Indonesia.

Berdasarkan data KBRI London, jumlah WNI yang terdaftar di Inggris mencapai 9.362 orang, sebagian besar berdomisili di ibu kota.

Hanya ada beberapa restoran yang menyajikan masakan Indonesia di London, itu pun campur dengan menu-menu Malaysia.

Kedua perempuan itu juga membuka warung tenda di acara-acara komunitas Indonesia seperti bazaar 17 Agustus, acara kebudayaan dan pertandingan olahraga.

"Komentar konsumen orang asing pun cukup positif terhadap masakan kita dan selama ini feedback dari konsumen cukup bagus," jelas Yunni.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI