Anies Paling Sering Dibicarakan Tapi Paling Tidak Difavoritkan, Kenapa?

Selasa, 16 Juni 2020 | 21:15 WIB
Anies Paling Sering Dibicarakan Tapi Paling Tidak Difavoritkan, Kenapa?
Anies Baswedan Gubernur DKI Jakarta di Balai Kota, Jakarta Pusat. (Dok. Pemprov. DKI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Founder Drone Emprit Ismail Fahmi melihat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan paling banyak dibicarakan di media sosial namun tidak difavoritkan.

Hal ini berbeda dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Penyebabnya ialah, meskipun pendukungnya banyak, namun sentimen negatif terhadap Anies pun tidak sedikit.

Ismail mencoba memperlihatkan hal tersebut melalui Social Network Analysis (SNA) atau peta percakapan orang yang ada di Twitter. Peta itu dilihatnya sejak 9 Mei hingga 8 Juni 2020.

Social Netwrork Analysis Anies Baswedan. (Dok Drone Emprit)
Social Netwrork Analysis Anies Baswedan. (Dok Drone Emprit)

SNA untuk Anies terlihat ada dua kelompok hijau dan merah. Kelompok hijau yakni kelompok paling besar berasal dari kluster pendukung Anies.

"Ini pendukungnya Anies gede banget," kata Ismail saat memaparkannya secara virtual, Selasa (16/6/2020).

Sedangkan untuk kelompok merah itu mewakili kluster yang kontra terhadap Anies. Memang ukurannya tidak sebesar kelompok hijau tetapi bisa menjadi pengganjal elektabilitas Anies.

"Sentimen negatif inilah yang kemudian membuat meskipun Anies populer sentimen positifnya harusnya banyak tetapi dia jadi turun favorabilitasnya," ujarnya.

Berbeda dengan tetangganya, yakni Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Ismail menyebutkan kalau dilihat dari peta, RK hampir tidak memiliki tim.

Jadinya, RK mengontrol sendiri tingginya percakapan di Twitter karena dirinya aktif menggunakan akun pribadinya.

Baca Juga: Gubernur Jateng Ganjar Pranowo: Jangan Tergesa-gesa New Normal

"Jadi RK ini sangat terkenal, ketika dia ngetweet sudah banyak sekali orang yang meretweet jadi seolah tidak perlu lagi tim pendukung," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI