Kasus Fetish Kain Jarik, Gilang Pernah Diarak Warga karena Mesum

Jum'at, 31 Juli 2020 | 15:08 WIB
Kasus Fetish Kain Jarik, Gilang Pernah Diarak Warga karena Mesum
Fetish Kain Jarik. (Twitter)

Gilang meminta si pemilik akun membungkus dirinya dengan kain jarik hingga menutupi seluruh tubuhnya. Ia berdalih dalam kondisi terbungkus tersebut akan nampak sifat asli seseorang.

Awalnya, si pemilik akun menolak melakukannya. Namun, Gilang terus memohon kepadanya hingga akhirnya ia tak tega dan menuruti kemauan Gilang.

Si pemilik akun itu akhirnya meminta bantuan temannya untuk melakukan aksi bungkus-membungkus. Ia dibungkus selama 3 jam lamanya. Selama proses membungkus, Gilang meminta difoto dan dibuatkan video.

"Waktu dibungkus ditengah-tengah sempat gue mau berhenti. Temen gue ditelpon terus disambungin ke gue intinya dia ngeyakinin gitu lah," ungkapnya.

Setelah pemilik akun dibungkus, Gilang meminta teman pemilik akun yang dibungkus itu ikut dibungkus juga. Si temannya menyanggupi, namun di tengah jalan ia menyerah karena mengalami sesak napas.

Namun Gilang terus memaksa hingga mengancam akan bunuh diri, penyakitnya kambuh hingga ancaman lainnya yang membuat korban mulai kesal. Gilang terus memohon hingga menangis melalui sambungan telepon.

Si pemilik akun baru menyadari menjadi korban pelecehan seksual saat diberitahu oleh temannya. Ia langsung mengirimkan sebuah link berita tentang fetish kain jarik, sejak saat itu Gilang tak lagi membalas pesan-pesannya.

"Jujur gue nggak rela banget sebagai manusia harga diri gue diinjak-injak, diremehkan sedangkan dia enak-enak saja nggak dapat balasan dari apa yang dilakukannya," tuturnya.

Tanggapan kampus

Baca Juga: Mirip Gilang Fetish Kain Jarik, Pria Ini Minta Video Penari Berkeringat

Pihak Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mengancam akan memecat mahasiswanya yang menjadi dan terlibat predator seks fetish kain jarik.

Namun sampai kini UNAIR mengaku belum pernah mendapat laporan tentang mahasiswanya yang melakukan pelecehan seksual fetish kain jarik yang beredar di media sosial.

Namun, apabila informasi tersebut benar adanya maka tindakan tegas akan dilakukan. Kampus juga tidak akan melindungi yang bersangkutan apabila terbukti bersalah.

"Kami secara tegas tidak akan melindungi kesalahan dan akan terus melakukan investigasi. Tentunya akan memberikan sanksi paling tegas karena hal itu merupakan tindakan melanggar disiplin moral mahasiswa," kata Ketua Pusat Informasi dan Humas (PIH) Unair, Suko Widodo, Kamis (30/7/2020).

"Kalau diverifikasi benar, pasti akan ditindak tegas. Ya maksimal dari maksimal bisa dipecat," tambahnya.

Dengan adanya informasi yang viral di media sosial dan berbagai pemberitaan, maka FIB melalui Komisi Etik Fakultas tengah melakukan investigasi secara menyeluruh terhadap kasus ini dan siap bekerja sama dengan semua pihak untuk menyelesaikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI