Suara.com - Dalam acara resmi seperti perayaan Hari Kemerdekaan RI yang sebentar lagi akan kita rayakan, penyampaian kata sambutan menjadi agenda yang wajib dilaksanakan.
Kata sambutan tentunya harus memiliki makna tersendiri yang dapat mencerminkan karakter masyarakat yang mendengarkannya. Berikut ini contoh kata sambutan 17 Agustus yang disampaikan oleh perangkat desa:
Assalamualaikum waramatullahi wabarakatuh,
Bapak/Ibu perangkat desa serta tamu undangan yang saya hormati dan seluruh warga (nama lokasi) yang saya kasihi.
Di siang hari ini, marilah kita memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT. Karena atas berkat dan karunianya, kita masih diberi kekuatan dan kesehatan untuk menghadiri acara perayaan kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia.
Hadirin yang saya banggakan,
Tak lupa saya mengucapkan terima kasih dan rasa bangga untuk seluruh panitia perayaan 17 Agustus 2020 di Desa Wonogiri ini. Berkat kerja keras dan dedikasi bapak ibu semua kegiatan ini dapat berjalan dengan baik.
Saya juga mengapresiasi antusiasme warga desa dalam mengikuti setiap kegiatan yang telah sama-sama kita lalui hari ini. Semoga kegiatan ini dapat memberikan kesan yang baik bagi seluruh elemen masyarakat yang terlibat.
Hadirin yang berbahagia,
Baca Juga: 3 Rekomendasi Lomba HUT RI 17 Agustus di Masa Pandemi
Apa yang kita lakukan ini merupakan salah satu bentuk ucapan syukur dan penghormatan kita terhadap para pejuang dan pahlawan kemerdekaan Republik Indonesia.
Perjuangan mereka akan selalu kita kenang dan pengorbanan nyawa mereka tidak akan pernah pudar dari ingatan bangsa ini.
Oleh karena itu, marilah kita merayakan hari kemerdekaan ini dengan semangat para pahlawan kita. Marilah membiasakan diri untuk menjadi pribadi yang merdeka. Jangan pula kita menjadi penjajah-penjajah modern yang menindas bangsanya sendiri.
Marilah menjadi pribadi yang memiliki komitmen dan prinsip. Janganlah mengkhianati para pahlawan kita dengan melakukan pekerjaan yang berlawanan dengan moral dan hati nurani.
Bapak ibu, di ulang tahun kemerdekaan ke 75 Indonesia yang ini perlulah kita merenungkan diri. Apa yang telah kita lakukan untuk bangsa dan tanah air kita selama ini.
Terlebih di tengah pandemi Covid-19 yang masih menjadi momok tersendiri bagi seluruh masyarakat di Indonesia. Marilah kita menengok sekitar, adakah kawan, tetangga, dan kerabat kita yang membutuhkan bantuan?
Janganlah kiranya kita menutup mata dan telinga ketika melihat saudara kita sedang kesusahan. Kita harus percaya, membantu melalui hal-hal sederhana dapat memberikan dampak yang besar bagi kehidupan umat manusia.
Marilah membangun bangsa dengan langkah sederhana yang kian pasti. Marilah membantu sesama dengan hal sederhana yang kita miliki.
Bapak ibu sekalian,
Demikian yang dapat saya sampaikan. Izinkan saya menutup kata sambutan ini dengan mengutip perkataan Bung Karno yang Ia sampaikan dalam salah satu pidatonya:
“Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita belum selesai. Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyaknya keringat” (Pidato HUT Proklamasi, 1950 Soekarno).
Wabilahitaufiq walhidayah Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Itu dia contoh kata sambutan 17 Agustus yang bisa menjadi referensi Anda.
Kontributor : Theresia Simbolon