Dari CCTV hotel yang mengarah dari lift pun tidak menunjukkan bagaimana proses mereka keluar dari kamar.
Hal tersebut membuat Chintya curiga bahwa jangan-jangan ada yang dibuat ke tanah kosong sebelah hotel. Namun, kecurigaan tersebut kurang tepat karena setelah dicek ternyata tidak ada sama sekali.
Menurut penjelasan Chintya, sebenarnya hotel tersebut mengejar ganti rugi atas barang-barang yang telah rusak akibat ulah misterius ini.
"Karena melihat kerugian yang lumayan untuk ngebersihin ini semua dan gak mungkin dipakai lagi karena udah penuh dengan darah, apalagi barang-barangnya udah hancur dan rusak, akhirnya sepakat kalau dia gak balik, kendaraannya bakal kita jual," jelas Chintya.
Namun, dua hari berselang ternyata ada anak sekolahan yang datang dan mengaku bahwa penyewa kamar tersebut tidak lain adalah temannya.
Berdasar cerita Chintya, penyewa kamar tersebut adalah seorang anak kuliahan kelahiran tahun 1999. Anak sekolahan tersebut hanya diminta untuk mengambil kendaraan yang tertinggal.
Setelah ditunjukkan video ruangan yang penuh dengan darah, anak sekolahan tersebut justru kaget. Menurut Chintya, mereka tidak menyangka bahwa kejadiannya separah ini.
"Anak sekolahannya kaget, mereka cuma bilang katanya berantem sama temannya," ujar Chintya.
Lebih lanjut lagi, Chintya mengumumkan bahwasannya pihak hotel sebenarnya melarang pembawaan barang-barang berharga. Akan tetapi, ketika sudah di dalam hotel itu sudah masuk ranah privat mereka.
Baca Juga: Gagal Horor, Pria Panik Lihat Setan Baru Sadar Malah Baca Doa Makan
"Sebenarnya pihak hotel gak membolehkan untuk membawa barang-barang yang dilarang kayak gini. Cuma kan di dalam hotel itu kita gak tau mereka ngapain. Kita pun gak punya kekuasaan untuk menegurnya karena balik ke penyewa dia bakal bilang 'ya gue bayar'," ungkapnya.