Cerita Polisi Jinakkan 102 Kilogram Bom yang Disiapkan Buat SBY

Siswanto Suara.Com
Senin, 07 September 2020 | 12:46 WIB
Cerita Polisi Jinakkan 102 Kilogram Bom yang Disiapkan Buat SBY
Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyampaikan pidato politik dalam peringatan HUT ke-16 Partai Demokrat di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (9/9/2017). [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Jadi banyak kejadian bom di Indonesia, terutama yang diotaki dokter Azahari.”

Ketika menangkap Azahari, keputusan terberat yang terpaksa dilakukannya adalah melepas pakaian pelindung yang biasa digunakan ketika menjinakan bom. Peristiwa ini terjadi di Malang, Kota Batu, Jawa Timur.

“Waktu itu di tubuh dokter Azahari masih ada bom, waktu itu kita masih pakai baju penjinak bom, tapi ketika kita masuk kita putuskan penjinak bom kita mundur lagi kita lepas baju.”

Aksi nekat ini terpaksa dilakukan agar tidak menghambat ruang gerak sekaligus antisipasi adanya jebakan.

“Karena kalau saya pakai baju khusus itu akan mempersulit saya, mungkin ada jebakan-jebakan bom, jadi kita masuk tanpa mnggunakan baju pengamanan. Alhamdulillah berhasil.”

Untuk diketahui, pada tanggal 9 November 2005, dilaporkan bahwa Azahari tewas meledakkan diri dalam sebuah penyergapan yang dilaksanakan kelompok Detasemen Khusus 88 di Kota Batu karena ingin menghindar dari tangkapan polisi.

Menurut versi Polri, Azahari mati ditembak anggota kepolisian, bukan meledakkan diri. Polisi kemudian memastikan identifikasi Azahari setelah dicocokkan dengan sidik jari dari kepolisian Indonesia dan Kepolisian Kerajaan Malaysia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI