Sentil E-Commerce Beri Lapak Penjual Buku Bajakan, J.S Khairen: Malu-maluin

Senin, 21 September 2020 | 15:17 WIB
Sentil E-Commerce Beri Lapak Penjual Buku Bajakan, J.S Khairen: Malu-maluin
Tangkapan Layar Cuitan J.S Khairen Soal Pembajakan Buku (Twitter/@JS_Khairen).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Linimasa media sosial tengah ramai membicarakan salah platform e-commerce yang masih menyediakan ruang bagi para penjual buku bajakan. Pasalnya, publik tidak sepakat dengan perilaku ilegal yang justru merugikan para penulis dan penerbit buku ini.

Kabar tentang masih adanya praktik penjualan buku non resmi tersebut dikabarkan pada Minggu (20/9/2020) oleh salah satu penulis novel Indonesia, J.S Khairen.

"Malu-maluin banget nih Tokope*ia," tulisnya lewat akun jejaring Twitter.

J.S Khairen dalam cuitannya menyertakan foto tangkapan layar percakapan dengan salah seorang yang mengatakan bahwa bukunya dijual murah di Tokopedia.

"Kok murah bang di Tokopedia. Beda dengan yang di Gramedia," ucap seseorang dalam percakapan tersebut.

Tangkapan Layar Cuitan J.S Khairen Soal Pembajakan Buku (Twitter/@JS_Khairen).
Tangkapan Layar Cuitan J.S Khairen Soal Pembajakan Buku (Twitter/@JS_Khairen).

"Bajakan itu. Sarjana kertas normalnya Rp 88.000. Kalau Rp 20.000 gitu fix bajakan," timpal J.S Khairen.

Lebih lanjut lagi, J.S. Khairen mengungkapkan bahwa buku bajakan biasanya dicetak dengan kertas buram dan tinta beracun harga murahan. Oleh sebab itu, halaman buku tidak jelas dan berujung dengan susah dibaca.

Kemudian, J.S Khairen juga menyentil berbagai platform e-commerce yang masih menjual buku-buku bajakan. Menurutnya, apa susahnya membuat akun terverifikasi untuk menjual buku asli.

"Apa susahnya bikin verified account untuk yang jualan buku? Kalau gak verified maka bekukan rekeningnya. Apa emang Tokope*ia, Shop*ee, dll sok polos aja kaya impostor di Amoung Us? Sambil menikmati uangnya terus bilang 'kami mendongkrak ekonomi bangsa?' Cuih," sambungnya.

Baca Juga: Bikin Nyesek! Puluhan Ikan Koi Mati Gegara Pemilik Lupa Nyalakan Pompa Air

Menurutnya, kejadian ini dapat membuat para calon penulis enggan melanjutkan karyanya. Selain itu, hal tersebut pun juga dirasa merugikan banyak pihak.

"Banyak calon penulis jadi takut, gak mau lanjut nulis gara-gara ini. Membunuh ekosistem. Tidak hanya satu dua orang yang dirugikan, tapi dari penulis, editor, distributor, mbak-mas Gramedia. Semua beserta keluarga mereka," tegas Khairen.

Dalam cuitannya, J.S Khairen juga mengadu kepada Fiersa Besari yang disebutnya kenal dengan orang-orang Tokp*d.

"Kalau Tokp*d serius duluan mau belain para penulis, yakin seyakin-yakinnya bakal dapat endorse besar-besaran dari banyak penulis," ucapnya.

Tak hanya itu saja, J.S Khairen juga menyentil pihak penjual buku bajakan yang sering menggunakan alibi 'Repro' atau produksi ulang. Pasalnya, tidak ada hukum yang memberikan mereka izin memproduksi ulang.

"Mereka sering menggunakan alibi 'repro'. Alias produksi ulang. Lah yang ngasih lo izin produksi siapa? Hukumnya lo dipenjara, tapi kok gak dipenjara-penjara juga?" tegasnya dengan tampak kesal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI