California Izinkan Napi Transgender Tempati Sel Sesuai Identitas Gender

Senin, 28 September 2020 | 10:00 WIB
California Izinkan Napi Transgender Tempati Sel Sesuai Identitas Gender
Ilustrasi penjara.[Unsplash/Emiliano Bar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah California mengesahkan undang-undang yang menyatakan narapidana transgender ditempatkan di sel yang sesuai dengan identitas gender mereka.

Menyadur New York Post, undang-undang yang ditandatangani Gubernur California Gavins Newsom ini merespon aturan lama yang seringnya menempatkan napi transgender ditampung di sel yang sesuai dengan jenis kelamin mereka saat lahir.

Para advokat di negara bagian Amerika Serikat itu menilai aturan lama berbahaya terutama bagi transpuan yang ditempatkan di tahanan pria.

Peraturan yang disahkan pada Sabtu (26/9) ini mengharuskan petugas lapas harus bertanya kepada narapidana secara pribadi selama proses penerimaan, jika mereka mengidentifikasikan diri sebagai trasngender, nonbiner, atau interseks.

Narapidana selanjutnya dapat memilih akan ditempatkan di fasilitas yang menampung pria maupun perempuan.

Undang-undang menyebut Departemen Koreksi dan Rehabilitasi California tidak dapat menolak permintaan tersebut hanya karena anatomi narapidana, orientasi seksual atau "faktor lain" di antara tahanan lain.

Kendati demikian, undang-undang ini juga memungkinkan otoritas berwenang menolak mengabulkan permintaan jika muncul masalah manajemen dan keamanan, dengan syarat memberikan pernyataan alasan tertulis.

Senator dari partai demokrat yang menulis RUU tersebut, Scoot Wiener, mengatakan tidak berharap pengecualian itu akan sering digunakan.

Wiener menyebut ancaman keamanan tak lebih dari narasi palsu, misalnya tentang adanya cerita tentang seseorang menyamar sebagai transgender dan masuk ke tahanan perempuan agar dapat mengakses kamar mandi atau melakukan sesuatu yang buruk di fasilitas.

Baca Juga: Beri Isu Maruf Amin Positif Corona, Kakek Gusti Tulis Ini di Grup FB Jokowi

"Sebagian besar orang yang menjadi korban adalah orang trans," ujar Wiener.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI