Keputusan tersebut murni prinsipnya karena merasa telah berbeda pandangan dengan pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono.
"Kalau ada yang menuduh saya penjilat dan menjilat untuk dapat jabatan sekarang, saya harus tertawakan dia karena dia tak kenal dengan Ferdinand Hutahaean," ungkap Ferdinand.
"Kalau saya punya mental penjilat, harusnya 2014 Jokowi saya jilat dan puja puji, sudah pasti saya jadi pejabat. Tapi tidak kan? Saya pergi untuk sebuah prinsip," imbuhnya.