"Kami harus mengakui bahwa sejak pertemuan terakhir kami tidak ada yang membaik. Rezim Lukashenko terus melakukan kekerasan, kami masih melihat penangkapan demonstran damai," kata Maas.
"Saya mengusulkan untuk membuka jalan bagi paket sanksi lain, dan Lukashenko harus menjadi salah satu orang dalam daftar sanksi ini." tegasnya.
Pemimpin oposisi Svetlana Tikhanovskaya, yang sekarang berada di Lithuania, telah menyerukan pemilihan ulang dan agar semua tahanan politik dibebaskan.
"Kami akan terus berbaris dengan damai dan gigih dan menuntut apa yang menjadi milik kami: pemilihan ulang yang bebas dan transparan," tulis Tikhanovskaya di saluran Telegramnya pada hari Minggu.
Pihak Barat juga menolak hasil pemilu dan mempertimbangkan untuk mengadakan pemungutan suara ulang sebagai jalan keluar dari krisis yang terjadi.
"Ini adalah jawaban atas situasi yang berkembang di Belarusia," ujar kepala kebijakan luar negeri UE Josep Borrell, yang memimpin pertemuan para menteri UE di Luksemburg.
"Belum ada sinyal apa pun dari pihak berwenang Belarus untuk terlibat dalam percakapan apa pun," katanya, mengutip kurangnya kemauan dari Lukashenko untuk mempertimbangkan pembicaraan tentang penyelenggaraan pemilihan presiden yang bebas dan adil.
Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris dan Kanada telah memberlakukan sanksi terhadap sejumlah pejabat senior di Belarus yang dituduh melakukan penipuan dan pelanggaran hak asasi manusia setelah pemilihan presiden.
Baca Juga: Protes Semakin Menggila, Ini Suasana Belarusia Pasca Pemilihan Presiden