Hamil 5 Bulan, WNI di Filipina Rencanakan Bom Bunuh Diri usai Melahirkan

Selasa, 13 Oktober 2020 | 18:44 WIB
Hamil 5 Bulan, WNI di Filipina Rencanakan Bom Bunuh Diri usai Melahirkan
Ilustrasi terorisme. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Saat penangkapan, Cici kedapatan menyimpan peralatan peledak seperti dua pipa tabung, satu batere 9V, satu tombol saklar, satu kabel yang didugan untuk detonator, satu klim batere, dan satu rompi.

Kekuatan bom yang direncanakan Cici, diperkirakan setara dengan bom bunuh diri di dua lokasi di Filipina pada 24 Agustus lalu.

Penangkapan Cici dan dua orang lain di Filipina menambah daftar keterlibatan perempuan dalam serangan bom bunuh diri.

Dua bulan lalu, dua ledakan bom bunuh diri yang menewaskan 15 orang dan melukai 75 orang lainnya dilakukan oleh dua janda milisi kelompok Abu Sayyaf. Mereka diidentifikasi sebagai Nanah dan Inda Nay.

Nanah sempat disebut pejabat militer sebagai WNI, yang kemudian soal kewarganegaraannya kembali diselidiki oleh kepolisian setempat.

Analis dari Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC), Dyah Ayu Kartika mengatakan keterlibatan perempuan dalam pelaku aktif teroris dimulai sejak siasat ISIS menyasar kelompok ini pada 2014.

Tak seperti jaringan teroris lama, Al Qaeda dan Jemaah Islamiyah yang menempatkan perempuan sebagai pengelola keuangan dan perekrutan, ISIS memberi ruang lebih besar bagi perempuan untuk melakukan penyerangan.

"Karena itu, ada bahkan section khusus supaya perempuan mau ikut terlibat tidak hanya datang ke Suriah, tapi juga melakukan jihad di tempat masing-masing," kata Dyah kepada BBC Indonesia. 

Baca Juga: Kreatif, Bermodalkan HP Pria Ini Ciptakan Foto Ala Fotografer Profesional

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI