Tapi kampanyenya belum sesuai selera semua orang. Lorenz Maroldt, pemimpin redaksi surat kabar Berlin Der Tagesspiegel, adalah salah satu yang kurang sepakat.
"Saya pikir iklan itu dengan cara 'klasik Berlin' dan akan berhasil dengan baik tanpa politik corona yang disfungsional dari Senat," kata Lorenz.
"Senat tampaknya berpikir bahwa menghina orang lebih berhasil daripada aturan yang tegas dan jelas dengan kontrol yang efisien. Mereka gagal." sambungnya.
Beberapa orang juga bingung karena teks mengatakan "jari telunjuk" saat wanita mengangkat jari tengahnya. Visit Berlin mengatakan kontradiksi itu disengaja.
Banyak juga yang mengecam iklan tersebut karena beberapa orang tidak boleh memakai masker karena alasan kesehatan.
"Kelompok sasaran kami adalah orang-orang yang tidak menghormati kehidupan orang lain," kata Tänzler.
"Kalau ada orang yang merasa diserang secara pribadi karena tidak bisa memakai masker, itu bukan tujuan kami. Saya minta maaf untuk itu," ujarnya.