Prayut telah melakukan berbagai cara untuk meredam demonstrasi besar-besaran dan melindungi kerajaan. Tindakan represif juga telah dilakukan dengan menangkap para aktivis.
Dua aktivis saat ini menghadapi dakwaan di bawah undang-undang yang jarang digunakan yang melarang "kekerasan terhadap ratu" dan menghadapi hukuman maksimum seumur hidup jika terbukti bersalah.
Tindakan negara juga semakin keras terhadap para demonstran. Pada Jumat (16/10/2020), pemerintah Thailand menurunkan polisi anti huru hara.
Mereka menggunakan meriam air dan taktik senjata kuat lainnya untuk memukul mundur pengunjuk rasa. Langkah itu memicu kemarahan yang lebih luas.
Prayut memperingatkan pada hari ini, bahwa pemerintah perlu melindungi monarki.
"Ini adalah tugas semua orang Thailand," katanya kepada wartawan.