Suara.com - Kanada sudah bersiap mengevakuasi warga negaranya dari Amerika Serikat jika pemilihan presiden berakhir ricuh dan membahayakan nyawa.
"Ini benar-benar tanggung jawab pemerintah kami untuk berada di sana untuk orang Kanada di luar negara kami, dan kami akan berada di sana untuk mereka juga, kata Wakil Perdana Menteri Chrystia Freeland disadur dari Global News.
Freeland mengatakan terserah orang Amerika Serikat untuk memutuskan siapa yang akan memimpin mereka, dan hingga Kanada untuk berurusan dengan siapa pun yang dipilih oleh pemilih.
"Pemerintah federal kami sudah sangat siap. Kami telah mempersiapkan dengan matang untuk semua kemungkinan," tegas Freeland.
Beberapa pengamat pemilihan presiden AS memperkirakan bahwa penghitungan suara yang terlambat dapat berarti hasilnya masih belum pasti hingga malam hari waktu setempat. Menurut pengamat penghitungan akhir membutuhkan waktu berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu di beberapa negara bagian.
![Presiden Donald Trump dan Melania [DW]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/10/15/12035-donald-trump-dan-melania.jpg)
Lingkungan politik Amerika yang terpolarisasi, yang menyebabkan bentrokan antara demonstran dan polisi di banyak kota awal tahun ini, berpotensi menyebabkan kerusuhan.
Di seluruh AS, toko-toko da gedung-gedung di jalan utama menutup jendela mereka dengan kayu sebagai persiapan untuk kemungkinan terburuk.
Daneet Brill yang lahir di Quebec, yang sekarang tinggal di Connecticut, mengatakan bahwa dia memiliki keluarga di Brooklyn, New York, bersiap untuk meninggalkan rumah mereka jika kemungkinan terburuk terjadi.
Brill mengatakan dia dulu bangga dengan pendekatan politik Kanada yang toleran dan menghormati pandangan semua orang, namun saat ini semua sudah berubah.
Baca Juga: Ini Sosok Nova Stevens, Wanita Kulit Hitam Pemenang Miss Universe Canada
"Itu membuat saya takut sebagai seorang pendidik, itu membuat saya takut sebagai seorang ibu, itu membuat saya takut sebagai warga negara Amerika Serikat," katanya.