10 Tahun Kepemimpinan Tri Rismaharini, Pendidikan Gratis Terus Dikembangkan

Selasa, 24 November 2020 | 18:30 WIB
10 Tahun Kepemimpinan Tri Rismaharini, Pendidikan Gratis Terus Dikembangkan
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, dalam sebuah acara di sekolah, sebelum pandemi Covid-19. (Dok : Pemkot Surabaya)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Selain itu, sejak awal kepemimpinannya, Risma juga fokus mendorong pemerataan mutu pendidikan di semua wilayah Surabaya, hingga lahirlah waktu itu sekolah kawasan. Saat nasional ramai menerapkan zonasi, di Surabaya sudah menerapkan sekolah kawasan sejak beberapa tahun silam.

Konsep zonasi dan sekolah kawasan ini sebenarnya tidak jauh berbeda, karena memang pemerintah pusat banyak mengadopsi dari sekolah kawasan yang ada di Surabaya.

Nah, untuk mendukung konsep sekolah kawasan dan mendorong pemerataan mutu pendidikan, sejak awal Risma banyak melakukan pembangunan sekolah, baik pembangunan sekolah baru maupun rehabilitasi gedung sekolah. Mulai tahun 2010-2020, Pemkot sudah membangun 4 SD baru dan 20 SMP baru. Rehabilitasi gedung sekolah selama 10 tahun terakhir ini sebanyak 1.679 gedung, baik SD maupun SMP.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, dalam sebuah acara di sekolah, sebelum pandemi Covid-19. (Dok : Pemkot Surabaya)
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, dalam sebuah acara di sekolah, sebelum pandemi Covid-19. (Dok : Pemkot Surabaya)

“Ini visioner sekali. Pembangunan sekolah baru supaya lebih dekat dengan warga, sehingga tidak ada biaya transportasi dan mengurangi beban lalu lintas. Sedangkan sekolah yang direhabilitasi hingga menjadi sekolah bertingkat, juga sangat visioner, supaya anak-anak lebih kuat fisiknya dan mempunyai ruang publik yang luas sehingga mereka bisa berekspresi. Makanya jangan heran kalau baru masuk Surabaya sudah menemui sekolah bagus dan bertingkat. Bahkan sekarang sudah tidak ada lagi sekolah pinggiran dan tengah kota, semuanya sama-sama berkembang,” ujarnya.

Terobosan yang visioner lainnya adalah merger sekolah dalam rangka efisiensi. Selama 10 tahun terakhir ini, sebanyak 372 sekolah yang di-merger. Ini menjadi langkah solutif untuk efisiensi, sehingga kebutuhan anggarannya bisa lebih hemat dan kebutuhan gurunya juga bisa tercukupi.

“Bahkan, di masanya Bu Risma ini, cabang-cabang dinas pendidikan juga dihapus, dulu ada 31 cabang dinas karena dulu kecamatan,” imbuhnya.

Supomo memastikan sangat banyak terobosan dan inovasi Wali Kota Risma di bidang pendidikan, termasuk peningkatan kualifikasi, kompetensi dan kesejahteraan guru, baik swasta maupun negeri. Bahkan demi meningkatkan kompetensi guru itu, Risma mengirimkan guru-guru itu magang ke luar negeri.

“Selama ini, kita juga terus mewadahi berbagai potensi dan bakat anak melalui pelajar pelopor, peneliti belia, siswa berprestasi dan berbagai program lainnya,” tegasnya.

Sementara itu, pakar pendidikan Universitas Negeri Surabaya (Unesa), yang sekaligus Ketua Dewan Pendidikan Surabaya periode 2014-2019 memastikan, terobosan dan inovasi Risma dalam bidang pendidikan sangat luar biasa. Salah satu indikator keberhasilannya tercermin dari kenaikan peringkat capaian akademik dan prestasi non-akademik (lomba) di berbagai bidang.

Baca Juga: Risma Punguti Sampah Saat Aksi Tolak Omnibus Law, Netizen: Pencitraan!

10 Tahun Wali Kota Risma. (Dok : Pemkot Surabaya)
10 Tahun Wali Kota Risma. (Dok : Pemkot Surabaya)

“Secara over all, terobosannya dalam bidang pendidikan sangat luar biasa, begitu banyak legacy yang diciptakannya untuk Surabaya. Terutama sekolah kawasan yang saat ini sudah diadopsi pusat, itu kebanggan tersendiri bagi Surabaya,” pungkasnya. (adv)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI