"Islam mengutuk terorisme. Tapi teroris dan radikalis atas nama Islam nyata ada," terang Gus Sahal.
"Umat Islam harus berbesar hati dan mengakui itu sebagai penyakit umat, lalu basmi. Jangan justru ngeles. Cara untuk sembuh dari penyakit, akui penyakit itu, lalu obati. Jangan denial atau mangkir," pungkas dia.
Cuitan Gus Sahal telah tersebar di berbagai platform media sosial lainnya. Pemilik akun Facebook Viena Effendy Kok, Selasa (1/12/2020) pun ikut mengomentari kicauan Gus Sahal tersebut.

Menurut Viena, pemuka agama yang mumpuni seharusnya bersuara untuk meluruskan kesalahpahaman. Membawanya ke ranah hukum, bukan hanya melempar wacana ke publik sehingga berakhir dengan perdebatan.
"Pemuka-pemuka agama yang mumpuni harus berani bersuara, seperti misalnya Habib Luthfi Yahya mau melaporkan Ustaz Maaher ke polisi. Sangat apresiasi beliau mau capek memberikan efek jera," kata dia.
"Kalau gak serius ditangani dan cuma serahkan kasus seperti ini ke netizen dan seleb medsos seperti Abu Janda dan sebagainya ya cuma penelesaiannya sebatas bully-bully saja," lanjutnya.
Dengan tidak adanya pengambilan sikap secara serius dari para pemuka agama terkait hal ini, Vienna mengatakan jangan salahkan orang apabila seperti itu keadaannya, orang muslim diidentikkan dengan teroris.
"Jangan salahkan orang di luar nanti ada yang komentar: ya memang seperti itu, nyatanya tuh gak diapa-apain yang teriak-teriak jihad, sembahyang sambil acungkan parang," tandas Vienna.
Baca Juga: Terduga Teroris Diamankan di Sumsel, Dikenal Kurang Bergaul