"Yang akan kita tarik bukan orang yang bersama kita, tapi yang kita tarik orang yang belum bersama kita yang segan dengan perjuangan ini, bukan saja kawan akan tetapi lawan juga segan sehingga ada kekaguman mengikuti kita," tukas Buya Yahya.
"Maka kita perlu menjaga, kritik akan selalu ada, kami selalu ingatkan yang ingin berjuang bersama HRS, jangan sampai keluar statement yang malah mencoreng perjuangan," tandas dia melanjutkan.
Tidak sekadar mengkritik para pejuang 212 dan pendukung Habib Rizieq, Buya Yahya juga memberi saran dan mengingatkan agar mereka lebih fokus pada tujuan yakni memperbaiki bangsa.
Oleh sebab itu, perlu ditepis gangguan berupa serangan dari pihak-pihak yang hendak mengalihkan fokus perjuangan.
"Semua yang ada dalam perjuangan ini, bagaimana yang sudah cantik ini agar percantik lagi, agar mereka yang berprasangka buruk jadi perprasangka baik," ujar Buya Yahya.
"Sehingga kawan kita makin banyak. Jangan jadikan lawan sebagai lawan, tapi jadikan lawan jadi kawan supaya tertarik dengan kita sehingga tak perlu bemacam-macam aksi apapun, mereka akan kompak dukung revolusi akhlak," sambung dia.
Lebih lanjut, dalam dialognya Buya Yahya juga berharap agar para pendukung Habib Rizieq tidak membenci ormas atau ulama lainnya.
Pasalnya, sekali lagi hal itu menurut Buya Yahya hanya akan memecah konsentrasi penyebaran revolusi akhlak.
"Siapapun jangan tanamkan kebencian pda ormas apapun. Kalau pun ada itu perbuatan orang per orang, lupakan saja. Kita fokus kepada tujuan sama program, jangan mudah memberi reaksi atas kritikan itu. Ibarat kita berjalan ke sebuah tempat butuh 2 menit, fokus langsung akan cepat sampai. Tapi kita malah toleh kanan kiri sehingga akan lama sampai tujuan," tandas Buya Yahya.
Baca Juga: Habib Rizieq Mestinya Berani Tiru Anies, Gentleman Datang ke Polda Metro