Dituding Melawan Jokowi, Begini Jawaban Telak Susi Pudjiastuti

Rabu, 10 Februari 2021 | 13:31 WIB
Dituding Melawan Jokowi, Begini Jawaban Telak Susi Pudjiastuti
Jawaban Susi Pudjiastuti seusai dituding tak beretika ke Presiden Jokowi (YouTube/KompasTV).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Susi Pudjiastuti kemudian merespons dengan permohonan supaya Jokowi membantu menghentikan ujaran kebencian berbau SARA lantaran menambah keruh suasana di tengah pandemi.

"Mohon dibantu dengan himbauan dari Bapak Presiden untuk menghentikan Hate speech .. ujaran kebencian yang baik yang mengatasnamakan agama, Ras atau Suku, Relawan dan lain-lain ... Pandemi sudah cukup membuat depress ekonomi sosial juga kesehatan jiwa masyarakat semua," kicau pemilik Susi Air ini.

Beberapa jam kemudian, Ferdinand menimpali cuitan Susi Pudjiastuti.

Dia protes karena kicauan Susi Pudjiastuti menurutnya mengandung indikasi adanya tuduhan bahwa Jokowi punya kaitan dengan ujaran kebencian.

"Sebagai mantan menteri, tak sepatutnya ibu Susi mencuit hal seperti ini kepada presiden. Apalagi cuitan Pak JKW (Jokowi) tentang Vaksin Covid-19. Seolah ibu secara tidak langsung menuduh hate speech itu terkait dengan presiden. Ibu salah! Presiden tak ada hubungannya dgn itu, dan ibu bisa komunikasi dengan presiden lewat ajudan," balas dia.

Heran dan kesal dengan ucapan Ferdinand Hutahaean yang muncul tiba-tiba, Susi membalas, "What is your problem Pak  [ada masalah apa Anda Pak]?".

Ferdinand Hutahaean kemudian justru mengatai Susi sebagai mantan menteri yang tak punya etika.

"My problem is, kecewa melihat mantan menteei tak punya etika kepada presidennya," tulisnya yang oleh Susi dijawab, "Excuse me [yang benar saja]!".

Tweet war Susi Pudjiastuti vs Ferdinand Hutahaean - (Twitter/@susipudjiastuti/@FerdinandHaean3)
Tweet war Susi Pudjiastuti vs Ferdinand Hutahaean - (Twitter/@susipudjiastuti/@FerdinandHaean3)

Baca Juga: Kritik Pemerintah Diserang Buzzer, DPR: Masyarakat Kritik Lewat Buzzer Lagi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI