Erat dengan PKI

Setelah insiden G30S (Gerakan 30 September) yang turut menyeret PKI (Partai Komunis Indonesia), lagu Genjer-genjer pun ikut dicekal.
Sebab lagu Genjer-genjer diduga sebagai lagu PKI karena M Arif sebagai pencipta lagu tersebut turut gabung ke dalam Lekra yang kala itu berafiliasi dengan PKI.
Kemudian Lagu Genjer-Genjer dikenalkan ke kalangan politik dan publik sebagai salah satu bukti karyanya yang memiliki konsep "seni untuk rakyat" .
Sampai saat itu, lagu tersebut mampu menarik perhatian banyak orang maupun kalangan politik. Hal itu pun terbukti saat lagu Genjer-Genjer disajikan ke para petinggi PKI yang berada di Banyuwangi, mereka langsung tertarik dengan lagu tersebut.
Lagu Genjer-Genjer memang identik dengan PKI karena lagu tersebut menjadi lagu pembukaan pada setiap pertemuan-pertemuan PKI.
Sehingga makna PKI serta ideologi komunis pun kian lekat dengan lagu Genjer-Genjer.
Kenapa Lagu Genjer-genjer Dilarang?
Ada beberapa alasan kenapa lagu Genjer-genjer dilarang, seperti yang dilansir dari jurnal Genjer-Genjer: Fungsi dan Peran (2010) oleh Ruddy Eppata Cahyono. Adapun alasan-alasan tersebut yaitu:
Baca Juga: Lagu Genjer-genjer Kini Viral di TikTok, Tuai Pro dan Kontra
- Bertumpu pada kedekatannya dengan PKI yang secara langsung menanamkan konsekuensi dalam lagu tersebut.
- Isu-isu yang beredar di kalangan umum, baik yang dibangun pemerintah maupun masyarakat luas dan Orde Baru terhadap lagu Genjer-Genjer sebagai lagu yang mengandung stigma komunis, semakin menguatkan jalan pemerintah dan masyarakat untuk menghilangkan lagu tersebut dari kancah hiburan nasional.
- Susunan lirik pada lagu Genjer-genjer dianggap sebagai sebuah simbol atau bermakna ganda.
Nah, itulah sejarah lagu Genjer-genjer dan kenapa dilarang pada masa Orba (Orde Baru), bahkan mungkin hingga sekarang.