"Konsep ganti rugi itu (hanya) ada di masa sebelum Jokowi memimpin," lanjutnya.
Selain itu Denny Siregar turut menyinggung slogan yang terus diucapkan di masa Orde Baru dan tidak sesuai faktanya.
"Dulu zaman Orde Baru, saya sering sekali mendengar slogan indah yang dipropagandakan ke otak kita 'Dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat', tapi maaf itu cuman slogan doang. Faktanya yang terjadi adalah 'Dari pejabat, oleh makelar, dan hantam rakyat'," singgung Denny.
Berbeda dengan masa Jokowi, bagi Denny Siregar Jokowi begitu ingin membagi keuntungan yang didapat oleh negara pada rakyatnya. Apalagi sejak zaman Jokowi, rantai makelar diputus karena semua uang langsung dikirim ke rekening warga bukan melalui perantara.
"Ya Jokowi ingin membagi keuntungan yang didapat negara dengan rakyatnya. Jadi selama tanah warga kena proyek dari pemerintah pusat, maka warga wajib mendapat keuntungan yang berlipat-lipat," pungkasnya.
"Nah pada masa Jokowi ini ketika pemerintah pusat punya proyek seperti kilang minyak tadi rantai makelar pun diputus. Pemerintah langsung bertemu dengan warga, mufakat masalah harga, dan langsung ditransfer ke rekening mereka," imbuhnya.
Denny Siregar menjelaskan, hal itu mengakibatkan masyarakat seperti warga Tuban menjadi gembira dan senang hingga langsung membeli mobil.
"Warga pun pasti senang lah. Akhirnya terjadi euphoria, seperti warga Tuban tadi yang dapat duit langsung beli mobil satu desa, mereka pun gembira," ucapnya.
Tak hanya itu, Denny Siregar menyebut saat ini kata penggusuran di telinga masyarakat menjadi kata yang indah. Lantaran ketika digusur masyarakat malah menjadi untung.
Baca Juga: Soal Hukuman Mati Eks Menteri Korupsi, Rocky: Pikiran Wamenkumham Ajaib
"Sekarang kata gusur di telinga rakyat jadi musik yang indah karena berarti itu mereka mendapat keuntungan yang berlipat ganda," ujar Denny.
Di akhir videonya itu, Denny Siregar mengatakan ia sengaja membuat video yang memperlihatkan kinerja Jokowi di tengah cacian dan makian yang dilontarkan pihak oposisi padanya. Agar masyarakat paham bahwa saat ini Jokowi sedang bekerja dan banyak rakyat yang bahagia.
"Senang saya mengabarkan berita baik ini, di tengah caci maki dari pihak kadrun dan oposisi kalau Jokowi itu otoriter, tidak mau dikritik, dan sebagainya. Caci maki dari pihak oposisi dan propaganda bohong mereka kepada Jokowi, membuat banyak program Jokowi tidak tersampaikan ke masyarakat. Oke kalau begitu biar saya sampaikan supaya banyak orang paham bahwa Jokowi sedang bekerja dan banyak rakyatnya yang bahagia," ungkapnya.
"Kalau pun saya akhirnya dibilang buzzer ya biarlah. Saya memang buzzer, tetapi buzzer NKRI," pungkas Denny Siregar menutup video tersebut.