Kemensos melakukan rehabilitasi sosial di Balai Napza “Bambu Apus” Jakarta, Balai Napza “Galih Pakuan” Bogor, Balai Napza “Satria” Baturraden, Balai Napza “Insyaf ” Medan dan Loka Napza “Pangurangi” Takalar.
"Kapasitas Balai NAPZA Bambu Apus Jakarta menampung 4.100 orang, Balai NAPZA Galih Pakuan Bogor 4.700 orang, Balai NAPZA Satria Baturraden 4.100 orang, Balai NAPZA Insyaf Medan 440 orang dan Loka NAPZA Pangurangi Takalar 2.660. Saya percaya korban NAPZA bisa hidup normal kembali," ungkap Mensos.
Sebelumnya, di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Kemensos mendapatkan 5 korban penyalahgunaan NAPZA dari komunitas yang concern terhadap korban NAPZA, lalu direhabilitasi dan diajak komunikasi.
"Dari 5 anak tersebut, ada yang berminat membuat kafe dan membuat sepatu lalu dalam beberapa waktu sudah ada kabar kafenya ramai dan usaha sepatu pun lancar hingga mempunyai 3 pegawai," katanya.
Sebelum menutup arahannya, Risma menguatkan ajakan kepada semua pihak terkait untuk memerangi narkoba dan selalu mengampanyekan sehingga generasi bangsa bisa selamat dan tidak hancur.
"Kita bisa asal bersama-sama, mari stop narkoba agar kita bisa hidup lebih baik. Teruskan kampanye ini karena Tuhan tidak mungkin kasih cobaan di luar kemampuan kita. Kampanye ini harus digemborkan ini terutama pada remaja agar Indonesia tidak hancur," tandas Risma.