Suara.com - Paus Fransiskus akan memulai kunjungan kepausan pertama kalinya ke Irak pada hari Jumat (5/3), pertama kali setelah negara tersebut dilanda konflik puluhan tahun.
Menyadur Channel News Asia, Senin (1/3/2021) Paus berencana untuk menyuarakan solidaritas dengan mereka dan 40 juta orang Irak lainnya saat kunjungan selama seminggu.
Dari pusat kota Baghdad ke kota suci Syiah Najaf, spanduk selamat datang yang menampilkan foto Paus dengan gelar "Baba al-Vatican" sudah terpasang di jalanan.
Dari Kota Ur, tempat kelahiran Nabi Ibrahim, hingga kota-kota Kristen yang porak poranda di utara, jalan-jalan diaspal dan gereja-gereja direhabilitasi di daerah-daerah terpencil yang belum pernah dikunjungi tokoh penting.
"Pesan Paus adalah bahwa Gereja berdiri di samping mereka yang menderita," kata Najeeb Michaeel, Uskup Agung Katolik Khaldea di kota Mosul di utara.
"Dia akan menyampaikan sambutan yang kuat untuk Irak, di mana kejahatan terhadap kemanusiaan telah dilakukan." sambungnya.
Kunjungan Paus dilakukan ketika Irak, yang dilanda konflik puluhan tahun, menghadapi gelombang mematikan kedua dari infeksi Covid-19.
Menurut catatan Worldometers.info, jumlah kasus Covid-19 di Irak mencapai 695.489 kasus dengan kasus kematian mencapai 13.000 jiwa.
Paus Yohanes Paulus II telah merencanakan mengunjungi Irak pada tahun 2000 tetapi Saddam Hussein tiba-tiba membatalkan perjalanan tersebut.
Baca Juga: Menelusuri Jejak Haji Abdullah, Pemimpin baru ISIS
Segera setelah Fransiskus terpilih sebagai paus pada tahun 2013, ia didesak untuk mengunjungi Irak oleh Pastor Louis Sako - yang kemudian diangkat sebagai Kardinal dan kepala Gereja Katolik Khaldea dan sekarang menjadi penyelenggara utama kunjungan tersebut.