Begini Perasaan Supir Pengantar Jenazah terhadap Orang Tak Percaya Covid-19

Selasa, 02 Maret 2021 | 16:30 WIB
Begini Perasaan Supir Pengantar Jenazah terhadap Orang Tak Percaya Covid-19
Penampakan makam khusus jenazah Covid-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat. (Suara.com/Bagaskara).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Sudah banyak langkah untuk menghadapi pandemi ini, salah satu yang utama adalah penerapan protokol kesehatan," kata Rahmad dalam keterangan pers.

Rahmad menyatakan pandemi di Indonesia genap setahun pada Selasa, 2 Maret 2021.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menyatakan sejak awal diberlakukan PSBB hingga PPKM, protokol kesehatan mutlak dilakukan.

Sesuai rekomendasi WHO protokol kesehatan paling efektif untuk mengendalikan Covid-19. Sekaligus secara simultan dalam satu tahun ini seluruh dunia menciptakan vaksin.

Pemerintah masih memiliki banyak pekerjaan rumah untuk mengatasi krisis kesehatan dan ekonomi. Namun tak bisa dipungkiri, pemerintah sudah membuat banyak kebijakan untuk menyelesaikan krisis tersebut.

Menurut Rahmad, tantangannya adalah menerapkan kebiasaan baru seperti menjaga jarak, mencuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air yang mengalir, kemudian bermasker bukanlah perkara mudah.

"Pelaksanaan di lapangan tidak semudah yang dibayangkan. Banyak juga yang menganggap Covid-19 konspirasi, tidak ada bahkan tidak berbahaya. Kenyataannya kita disuguhi dalam satu tahun terakhir banyak yang terkena, kemudian banyak yang berguguran," kata Rahmad.

Kata dia, pemerintah telah mengevaluasi penerapan PSBB yang diakui memiliki beberapa kelemahan. Kemudian, kebijakan itu disempurnakan dengan PPKM dan PPKM skala mikro. Melalui PPKM, keterlibatan masyarakat dalam mengatasi penyebaran Covid-19 diharapkan lebih besar.

Kebijakan lain, pemerintah mulai melaksanakan program vaksinasi sebagai salah satu kunci keberhasilan dalam pengendalian Covid-19.

Baca Juga: Pelecehan Seksual, Dua Karyawati Polisikan Bos Bank Internasional

"Kalau pelaksanaan vaksin sukses, saya percaya 17 Agustus kita bisa mengendalikan Covid-19," ujarnya.

Setelah berhasil mengendalikan Covid-19, kata dia, pekerjaan krusial selanjutnya adalah pemulihan ekonomi. Dia berharap masyarakat dan dunia usaha bisa menjaga optimisme bahwa ke depan ekonomi bisa pulih.

"Saya percaya kita akan segera recovery ekonomi. Memang butuh waktu, tapi optimisme jadi kata kunci yang harus kita garis bawahi. Ekonomi bisa pulih setelah kita benar-benar mengendalikan Covid-19," jelas Rahmad.

Pemerintah menyalurkan bantuan sosial dan bantuan pangan nontunai yang nilainya lebih dari Rp203,9 triliun untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak Covid-19.

Selain itu, ada juga Program Kartu Prakerja yang menelan anggaran Rp20 triliun. Bantuan subsidi listrik 100 persen bagi konsumen yang menggunakan daya 450 watt.

Pemerintah juga memberikan subsidi untuk usaha mikro kecil dan menengah serta penempatan dana pemerintah pada sektor perbankan sebagai bantuan untuk para pelaku usaha. Perbankan diminta untuk meminjamkan dana murah tersebut kepada dunia usaha.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI