Balita Selamat dari Serangan Udara Militer Myanmar, Sang Ayah Tewas

Selasa, 30 Maret 2021 | 16:00 WIB
Balita Selamat dari Serangan Udara Militer Myanmar, Sang Ayah Tewas
Saw Ta Eh Ka Lu Moo Taw saat sedang dirawat setelah terkena serpihan bom.[Dok.FREE BURMA RANGERS]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Diperkirakan 3.000 orang etnis Karen melarikan diri melalui hutan dan sungai untuk mencari keselamatan dengan melintasi wilayah yang berbatasan dengan Thailand.

Diperkirakan 10 anak dilaporkan tewas pada hari Sabtu - hari paling berdarah dari penumpasan militer terhadap protes anti-kudeta, dengan lebih dari 100 orang tewas di seluruh negeri.

Di antara korban tewas adalah seorang bocah lelaki berusia 13 tahun yang sedang bermain di luar rumahnya di Yangon dan seorang gadis berusia 11 tahun.

"Selain dampak langsung dari kekerasan, konsekuensi jangka panjang dari krisis bagi anak-anak negara bisa menjadi bencana besar," kata Henrietta Fore, direktur eksekutif UNICEF.

Ketika korban dan kematian anak meningkat, 60 bocah di sebuah kota di negara bagian Karen timur menggelar aksi protes mereka sendiri dengan ditemani oleh ibu mereka pada hari Senin.

Mereka berpawai dengan pakaian etnik Karen yang berwarna-warni membawa tanda bertuliskan "Ganyang kediktatoran militer".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI