Menurut Rocky Gerung, kasus Haji Isam bisa terjadi apabila tahu betul tentang anatomi kekuasaan, mengingat dia juga pernah terlibat dalam proyek pemenangan Jokowi.
Dengan melihat hal itu, Rocky Gerung menyebut sinyal kekuasaan tidak pernah meningkatkan kinerja KPK. Oleh sebab itu, lembaga antirusuah tersebut malah dimanfaatkan orang.
"Maka kelemahan KPK dimanfaatkan justru oleh orang yang ingin mencuri harta negara, menyogok, mengemplang pajak, kan ini semua berawal dari KPK yang dilemahkan sehingga moral publik menganggap satu paket," tukas Rocky Gerung.
"Jadi siapa yang mesti disalahkan? Istana. Istana yang justru memberi kewenangan KPK membatalkan kasus," tandasnya.
Luhut Sebut OTT KPK Tak Membuat Koruptor Jera
Luhut Binsar Pandjaitan meminta kinerja dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk terus ditingkatkan, maka dari itu dirinya pun sedikit menyindir lembaga antirasuah tersebut untuk tidak hanya mengandalkan Operasi Tangkap Tangan (OTT) saja dalam melakukan pencegahan korupsi.
"OTT-OTT itu kita lihat tidak juga buat orang jera. Kita lihat juga, maaf kalau saya bicara terbuka, OTT sendiri menurut saya buahnya tidak seperti kita harapkan. Orang bisa kapok, tidak juga," kata Luhut acara Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi STRANAS PK 2021-2021, secara virtual, Selasa (13/4/2021).
Meski begitu kata dia sepanjang dirinya menjabat sebagai menteri hampir 7 tahun, kinerja KPK dalam melakukan pencegahan pemberantasan korupsi baru akhir-akhir ini saja berkinerja baik.
"Bapak ibu sekalian pengalaman saya 7 tahun di kabinet ini pencegahan korupsi ini baru akhir-akhir ini saja makin baik. Ini penting, KPK bukan sekedar OTT saja," katanya.
Baca Juga: Debat Soal Pelni, Irma Chaniago ke Fadli Zon: Lagi Ramadhan, Jangan Nuduh
Ketimbang OTT kata Luhut, sebaiknya KPK melakukan tindakan preventif dalam mencegah terjadi korupsi di negeri ini.