Yang penting bagi dia, partainya yang memenangkan pemilu dan berhak menentukan siapa yang akan menjadi kanselir.
Mara sejak dua tahun menjadi anggota organisasi muda Partai Hijau, yang beranggotakan 15 ribu orang.
Dia terjun ke politik karena isu perlindungan lingkungan dan krisis iklim.
"Dengan Annalena Baerbock, kami menatap ke masa depan. Partai Hijau benar-benar ingin melakukan lompatan perubahan. Itulah yang secara fundamental berbeda dari partai CDU/CSU: mereka selalu mengejar ketinggalan dan melihat ke belakang," katanya.
Mara mengatakan, perselisihan "dua saudara" dikubu konservatif CDU/CSU telah merusak sendiri citra mereka. "Itu seperti pernyataan buruk bagi orang luar, bahwa dalam situasi saat ini, di tengah gelombang ketiga pandemi corona, agenda konservatif didominasi perebutan kekuasaan dan politisasi".
Dia sendiri optimis, tren "gelombang Hijau" akan terus berlanjut dan Annalena Baerbock akan mampu mencapai jabatan kanselir.
"Perlindungan iklim dan kebijakan lingkungan telah diakui sebagai masalah penting oleh sebagian besar warga Jerman, dan Partai Hijau adalah pihak yang paling dapat dipercaya untuk agenda ini", kata Mara.
Olaf Scholz - sang kuda hitam?
"Tapi bisa saja situasi keseluruhan berkembang lain dalam enam bulan mendatang", kata Carla Diez, 24 tahun.
Baca Juga: Sederet Isu yang Dibahas dalam Pertemuan Bilateral Jokowi dan Angela Merkel
Dia sudah menjadi juru kampanye untuk SPD semasa duduk di bangku sekolah.