Sempat Memburuk, Korban Pembacokan Dioperasi Setelah Darah 1 Liter Siap

Kamis, 22 April 2021 | 12:53 WIB
Sempat Memburuk, Korban Pembacokan Dioperasi Setelah Darah 1 Liter Siap
Ilustrasi operasi. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Faisal, pemuda korban pembacokan saat ronda sempat membutuhkan transfusi darah sebanyak 1 liter atau 1000 cc. Hal itu terjadi, karena pasca operasi pertama kondisi melemah.

Menurut Rumiyati, ibu Faisal, awalnya setelah operasi pertama kondisi anaknya sempat membaik. Darah tidak lagi keluar dari paru-parunya.

“Maka dokternya berani tuh memindahkan ke ruang perawatan,” katanya saat dihubungi Suara.com, Kamis (22/4/2021).

Namun setelah itu kondisi Faisal kembali menurun. Darah kembali keluar dari paru-parunya, hingga akhirnya pihak dokter memutuskan harus melakukan operasi yang lebih besar pada bagian paru-parunya.

Begitu dipindahkan darah keluar lagi dari paru-paru. Akhirnya ditunggu sampai semalam, terus nafasnya semakin tersengal-sengal dan makin tidak menentu. Akhirnya dokter khawatir ada apa-apa, harus operasi, tapi lebih besar,” tutur Rumiyati.

Seharusnya operasi dilaksanakan pukul 12.00 WIB pada Rabu (21/4) kemarin, namun mengingat darah yang dibutuhkan sebanyak 1000 cc dan mendapatkan tidak mudah akhirnya diundur sampai 12 malam.

“Operasinya seharusnya dilakukan jam 12 siang, tapi harus ada darah 1000 cc, karena kondisinya anak saya HB- nya nggak naik-naik, makin turun. Akhirnya bapaknya cari pendonor dulu tuh, kan harus cepat. Itu bilang mau dioperasi jam 12 siang itu, pada pukul delapan pagi, kan bingung bagaimana dapatkan dara sebanyak itu dengan cepat,” kata Rumiyati.

Beruntung, pada pukul 20.00 WIB orang tua Faisal mendapatkan donor empat kantong, dan akhirnya operasi pun dilaksanakan.

Kekinian operasi telah selesai dilakukan, saat ini Faisal sudah sadar dan masih berada di ruang ICU, untuk proses pemulihan.

Baca Juga: Selesai Operasi Kedua, Begini Kondisi Korban Pembacokan di Kebon Baru

“Kami belum diizinkan ketemu, bertemu karena harus SWAB dulu, tadi pagi sempat video call pakai telepon dokternya,” ujar Rumiyati.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI