Suara.com - Sejumlah tempat wisata membludak selama libur lebaran Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah . Kondisi itu diperkirakan akan menggagalkan rencana Satgas Covid-19 yang menargetkan pandemi terkendali pada Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus 2021.
Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menilai, target itu sejak awal memang tidak realistis, apalagi jika melihat berbagai kerumunan massa selama lebaran.
"Dari awal saya sampaikan, target kita tidak bisa terkendali Agustus, bahkan sekarang sudah mei kita bisa mengalami situasi yang serius di Agustus itu, kalau kita tidak segera mengubah strategi untuk lebih serius, konsisten, 3T, dan juga 5M," kata Dicky saat dihubungi Suara.com, Senin (17/5/2021).
Dia mengusulkan pemerintah harus memperkuat sistem kesehatan sebelum munculnya lonjakan pasca libur lebaran.
"Pekuat surveilans, siapkan fasilitas kesehatan, komunitan, dan pemeriksaan genom," katanya.
Selain itu, vaksinasi Covid-19 terhadap kelompok lanjut usia atau lansia dan pengidap penyakit penyerta atau komorbid juga harus dipercepat.
Jika kapasitas rumah sakit tak mencukupi, Dicky mengusulkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pasca lebaran, agar penanganan potensi lonjakan kasus pasca lebaran bisa terkendali.
"Sudah tidak bisa PPKM Mikro, harus PSBB, kalau bisa Jawa-Bali ya bagus, ini harus betul-betul dikaji pemerintah, potensi dampak perburukan itu jauh lebih besar daripada kita tidak melakukan asesmen yang cepat dan tepat," imbuh Dicky.
Diketahui, Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menargetkan Indonesia bisa bebas dari pandemi Covid-19 pada Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus 2021.
Baca Juga: Persiapan Kemenkes Antisipasi Lonjakan Covid-19 Usai Libur Lebaran
“Target kita adalah pada perayaan 17 Agustus yang akan datang, maka kita betul-betul harus bebas dari Covid-19. Artinya Covid-19 dalam posisi yang bisa dikendalikan,” kata Doni dalam Rapat Koordinasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Minggu (14/2/2021) lalu.