Menlu Jerman di Tel Aviv: Israel Berhak Membela Diri dari Serangan Hamas

Jum'at, 21 Mei 2021 | 15:43 WIB
Menlu Jerman di Tel Aviv: Israel Berhak Membela Diri dari Serangan Hamas
Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas melakukan kunjungan ke Israel, di tengah meningginya tensi konflik bersenjata dengan Hamas yang menguasai Jalur Gaza Palestina. [DW Indonesia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas melakukan kunjungan ke Israel, di tengah meningginya tensi konflik bersenjata dengan Hamas yang menguasai Jalur Gaza Palestina.

Dalam kunjungannya tersebut, Heiko Maas menegaskan Israel berhak membela diri atas serangan roket Hamas.

"Israel berhak membela diri dari serangan besar-besaran dan tidak dapat diterima," kata Heiko Maas seperti dikutip dari DW Indonesia, Jumat (21/5/2021).

Heiko Maas menegaskan, solidaritas Jerman kepada Israel tidak hanya terbatas pada kata-kata.

Selama kunjungan sehari, Menlu Maas bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan para menteri lainnya, untuk membicarakan krisis Israel - Palestina.

Dia juga akan membahas kemungkinan apa yang dapat dilakukan komunitas internasional untuk mempromosikan gencatan senjata.

"Selama ada negara dan kelompok yang mengancam Israel dengan kehancuran, (Israel) harus mampu melindungi penduduknya. Jerman akan terus memberikan kontribusi untuk memastikan bahwa hal ini tetap terjadi," kata Heiko Maas saat bertemu Menlu Israel Gabi Ashkenazi.

Jerman serukan gencatan senjata

"Kami mendukung upaya internasional untuk gencatan senjata, dan yakin bahwa kekerasan harus diakhiri secepat mungkin demi kepentingan rakyat. Saya juga ingin menyerukan itu di sini pada hari ini," kata Heiko Maas.

Baca Juga: Dukung Perjuangan Palestina, Ribuan Orang Unjuk Rasa di Titik Nol Kilometer

"Faktanya, kami melihat bahwa Hamas kembali menembakan rudal ke selatan Israel, sejak kami tiba di sini di Tel Aviv, dan bagi kami ini merupakan indikasi betapa seriusnya situasi yang dihadapi warga Israel," lanjutnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI